Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Pangeran Harry dan Meghan Markle akan segera menyambut kelahiran anak pertamanya.
Ada banyak kabar yang berhembus seputar persalinan Duchess of Sussex atau Meghan Markle ini.
Satu di antaranya yaitu disebutkan Meghan Markle akan menyewa doula untuk mempersiapkan diri.
Doula adalah pendamping profesional bagi ibu saat melahirkan.
Ada juga yang mengatakan Meghan akan melahirkan di Rumah Sakit Frimley Park, Surrey.
Benar atau tidaknya mengenai semua rumor itu, pihak Istana Kensington memilih tutup mulut.
Baca Juga : Dikabarkan Dekat Dengan Cita Citata, Mario Lawalata Mengaku Jadi Jomlo Bahagia
Lewat sebuah pertanyaan resmi, Pangeran Harry dan Meghan Markle telah mengungkap mereka ingin merahasiakan segala informasi tentang kelahiran anaknya.
Terkait kelahiran anak pertama Meghan Markle, ternyata keluarga Kerajaan Inggris memiliki sejarah proses persalinan yang menarik.
Setiap kelahiran keluarga kerajaan memiliki kisah yang berbeda-beda.
Mengutip TIME, Kamis (18/4/2019), berikut kisah prosesi kelahiran keluarga kerajaan Inggris, dari dinasti Tudor sampai Meghan Markle.
Baca Juga : Ini Akibatnya Kalau Membiarkan Gigi Berlubang Tak Segera Diobati
1. Di mana Bayi Kerajaan Seharusnya Dilahirkan?
Di mana bayi kerajaan dilahirkan? Jawaban singkat untuk pertanyaan itu adalah rumah.
Dalam sejarah Inggris, sebagian besar keluarga Kerajaan melahirkan di istana.
Contohnya, Ratu Victoria yang dilahirkan di ruang makan Istana Kensington pada tahun 1819.
Ratu Victoria dilahirkan di sana karena tangga yang menghubungkan ruang makan ke dapur memudahkan untuk mengambil kebutuhan persalinan seperti air panas.
Berbeda dengan Puteri Margaret yang lahir di Kastil Glamis, Skotlandia pada 1930.
Dia menjadi bayi kerajaan yang lahir di Skotlandia sejak 1600.
Kakaknya, Ratu Elizabeth II dilahirkan di rumah kakek dan neneknya di London pada 1926.
Sementara Pangeran Charles lahir di Istana Buckingham pada 1948.
Lain dari sang ayah, Pangeran William menjadi pewaris takhta Kerajaan Inggris pertama yang lahir di sebuah rumah sakit pada 1982.
Begitu juga dengan saudara laki-lakinya, Pangeran Harry pada 1984.
Kemudian Pangeran William dan istrinya Kate Middleton juga memilih untuk melahirkan di Rumah Sakit St. Mary, London.
2. Persiapan Melahirkan: Menghilang dari Peredaran Hingga 'Dikurung'
Tidak peduli lokasi, persiapan untuk kelahiran bayi kerajaan harus dimulai jauh sebelum hari persalinan.
Pada masa Tudor, wanita kerajaan menghilang dari sorotan publik selama berminggu-minggu sebelum melahirkan bayi.
Sehingga mereka tidak perlu mengenakan korset dan pakaian ketat yang harus dikenakan di depan umum.
Menurut sejarawan Carolyn Harris, ibu-ibu kerajaan tidak boleh keluar istana sekitar sebulan sebelum melahirkan.
Tradisi itu dapat ditelusuri kembali pada proses melahirkan nenek Henry VII, Margaret Beaufort.
Margaret menginginkan ruangan khusus melahirkan yang diterangi oleh cahaya lilin, satu jendela kecil dan hanya dihiasi permadani.
Saat itu, Margaret akan melahirkan kakak lelaki Henry VIII, Arthur Tudor pada 1486.
Meghan tampaknya ingin mengikuti tradisi ini.
Dia menghilang dari peredaran setelah muncul di sebuah acara penghormatan korban penembakan Selandia Baru pada Maret lalu.
Baca Juga : Usai Nyoblos Maia Estianty Memilih untuk Kabur dari Indonesia, Loh Kok?
3. Siapa yang Bantu Proses Kelahiran Bayi Kerajaan?
Menurut pengamat Kerajaan di abad ke-17, kedatangan bidan dari Perancis merupakan pertanda bahwa Ratu Henrietta akan segera melahirkan.
Namun seiring berkembangnya zaman, proses persalinan keluarga kerajaan dibantu oleh dokter laki-laki.
"Pada abad ke-18, ada peralihan dari bidan ke dokter laki-laki untuk membantu persalinan bayi kerajaan," kata Lucy Worsley, Kepala Kurator di Historic Royal Palaces.
Namun, ironinya risiko persalinan malah cenderung makin berbahaya bagi wanita kerajaan.
Sepupu Ratu Victoria, Putri Charlotte meninggal pada tahun 1817 karena pendarahan pacsa persalinan setelah melahirkan seorang putra.
Sayangnya, putranya juga tidak bisa diselamatkan.
"Dokter tidak menggunakan forsep baru di dalam ruangan."
"Ibu dan bayi meninggal, jadi ada banyak kritik bahwa dokter terlalu berhati-hati soal persalinan," jelas Worsley.
Kemudian Ratu Victoria memilih untuk mengkonsumsi obat-obatan ketika melahirkan anak-anak kedelapan dan kesembilan.
Dokternya, John Snow, memberikan kloroform sebagai obat bius saat melahirkan Pangeran Leopold.
Namun itu mengundang kontroversial dari kalangan tokoh agama.
Para pendeta percaya wanita seharusnya melahirkan dengan rasa sakit.
Sementara obat tersebut akan memberikan efek menghilangkan rasa sakit selama persalinan.
4. Siapa Saja yang Diperbolehkan Masuk dalam Ruang Bersalin Keluarga Kerajaan?
Ada rumor yang menyebutkan, beberapa wanita kerajaan dikabarkan harus melahirkan di depan umum.
Itu bermula setelah muncul desas desus yang mengatakan bayi Raja James II dan Mary of Modena meninggal saat proses kelahiran.
Kemudian mereka menyusupkan bayi dalam panci.
Namun Worsley menekan bahwa itu adalah berita palsu.
"Disinformasi luar biasa ini adalah salah satu faktor besar yang mengarah pada Revolusi Glorious pada 1688," terang Worsley.
Sejak itu, kelahiran bayi kerajaan serta pemotongan tali pusar dikabar harus disaksikan oleh beberapa menteri pemerintah.
Tetapi itu tidak dilakukan oleh Ratu Victoria.
Ratu Victoria hanya menginginkan beberapa orang tertentu di dalam ruang bersalinnya.
Mereka adalah Pangeran Albert, dokter dan pelayan wanita.
Sehingga para menteri berkumpul di kamar yang bersebelahan, mengintip melalui serangkaian pintu terbuka.
Meski begitu, tradisi ini hanya berlaku hingga abad ke-20.
"Sampai kelahiran Pangeran Charles, Sekretaris Istana yang harus siap menghadapi kelahiran ahli waris."
"Tetapi Sekretaris Istana tidak ada lagi sekarang ini," imbuhnya.
Sementara ayahnya, Pangeran Philip malah bermain squash ketika Ratu Elizabeth II melahirkan Pangeran Charles.
Karena pada masa itu, para ayah memang tidak diharuskan mendampingi sang istri saat melahirkan.
Akan tetapi jika itu dilakukan oleh Pangeran Harry, pasti akan sangat mengejutkan publik.
Dari semua kisah di atas, ada satu hal yang tidak berubah sama sekali dalam sejarah kelahiran bayi kerajaan.
Yaitu kelahiran bayi kerajaan akan selalu menjadi konsumsi publik, tidak peduli seberapa tertutupnya informasi yang diinginkan Duke dan Duchess of Sussex.
"Orang kerajaan, secara historis, bukanlah individu pribadi, tetapi milik publik," tandas Worsley.
(*)
Source | : | Time |
Penulis | : | Grid Reporter |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |