Grid.ID - Hajar Aswad (batu hitam) yang amat terkenal ini terletak di sudut timur Kakbah.
Konon dulunya batu ini berwarna putih dan terang benderang.
Namun seiring waktu, beredar rumor karena sering dipegangi begitu banyak orang dengan bermacam dosa, batu itu menjadi hitam legam seperti saat ini.
Kakbah berukuran tinggi 50 kaki (15,2 meter), lebar 35 kaki (10,7 meter) dan panjang 40 kaki (12,2 meter).
Ditutupi dengan kain hitam, berhiaskan kaligrafi bersulam emas.
Dalam literatur Barat, Batu Hitam pertama kali dijelaskan secara rinci sekitar tahun 1814.
Deskripsi rinci itu berasal dari buku karangan penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt berjudul Travels in Arabia.
"Bentuknya oval tidak beraturan, berdiameter sekitar tujuh inci, permukaannya juga tidak beraturan dan terdiri atas beberapan batu kecil berukuran berbeda," tulis Burckhardt.
Ia menambahkan dalam tulisannya, "Batu itu digabungkan mengunakan sedikit semen dengan baik dan halus."
Apakah Batu Hitam Kakbah adalah meteorit?
Karena tidak ada izin untuk melakukan penelitian ilmiah, kemudian yang muncul adalah spekulasi-spekulasi belaka.
Beberapa di antaranya menyebut bahwa Batu Hitam itu berasal dari jenis batuan basal, batu akik, atau batu obsidian hingga artefak asing.
7 Hal Konyol Saat di Bandara, No. 7 Kaki Wanita!
Ada juga yang mengatakan bahwa batu itu adalah meteorit yang disembah oleh orang-orang Arab pra-Islam dan kaum pagan.
Menurut Anthony Hampton dan tim ahli geologi di Universitas Oxford, "Penjaga batu itu tidak mengizinkan peneliti melakukan tes ilmiah, sebab alasan budaya dan agama."
Sehingga mereka mengambil sampel pasir lokal yang diambil dari radius 2 Km dari batu itu.
Hasil penelitian itu mengungkapkan jumlah iridium, dan logam yang ditemukan di meteorit memiliki kelimpahan yang jauh lebih tinggi.
Tabrakan di Tol Cawang Membuat Banyak Korban Bergelimpangan, Beginilah Kronologinya
Penelitian lain dilakukan oleh Robert S. Dietz dan John McHone di University of Illinois pada tahun 1974 menyimpulkan bahwa Batu Hitam bukan meteorit atau benda supranatural.
Ada juga ahli geologi Arab anonim yang naik haji dan memeriksa batu itu.
Ahli geologi ini menganggap batu hitam sebagai batu akik.
Sementara belum ada kepastian tentang asal usul batu itu hingga hari ini, Hajar Aswad tetaplah batu suci yang paling terkenal di dunia dan terus menjadi pusat ziarah suci umat Islam. (*)
(Artikel ini tayang di Intisari dengan judul: Hajar Aswad yang Menempel pada Kakbah, Benarkah Ia Batu Suci yang Berasal dari Luar Angkasa?)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |