Perhiasan ini sering disebutkan dalam Kojiki dan Nihon Shoki, keduanya merupakan buku sejarah bagi Jepang.
Yasukani-no-Magatama biasanya disimpan di Kashiko-dokoro, yang merupakan kuil pusat Tiga Istana Tempat Suci di Istana kekaisaran Tokyo.
Terakhir kali Sanshu-no-Jingi muncul di depan umum pada penobatan Kaisar Akihito pada 1989.
Baca Juga : Mengenal Kaisar Gigolo dari Jepang, Cuma 3 Jam Kerja Sanggup Raup Rp 1,3 Miliar
Masyarakat hanya dapat melihat dari saluran televisi.
Setelah menerima Sanshu-no-Jingi, Putra Mahkota Naruhito, akan menjadi Kaisar Jepang dan memimpin era Reiwa (Harmoni yang indah).
Penobatan Kaisar baru negeri sakura ini disambut gempita masyarakat dengan doa dan harapan untuk era baru. (*)
Source | : | Kompas.com,The Guardian,Japan Forward |
Penulis | : | Grid Reporter 2 |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |