Dugaan penipuan oleh oknum penyelenggara ujian pun menyeruak hingga membuat pihak oposisi turun tangan.
Kepala unit negara BJP (Bharatiya Janata) K Laxman melakukan aksi protes dan menuntut penyelidikan terkait masalah tersebut.
Ia juga meminta Menteri Pendidikan Guntakandla Jagdishwar Reddy dicopot dari jabatannya.
Baca Juga : Kisah Gadis Ular Asal India yang Mengucilkan Diri Lantaran Mengidap Kelainan Kulit Langka
"Kami menuntut kasus ini diusut secara hukum. Atau bahkan oleh CBI (badan intelijen India). Ini tak cuma salah urus, tapi ini adalah penipuan besar. Perusahaan itu sama sekali tak kompeten untuk menangani masa depan 970 ribu siswa di sini," ujar K Laxman seperti dilansir NDTV (30/4/2019).
Sejumlah pihak menuding penyelenggara ujian, yakni Globarena Technologies Pvt Ltd telah melakukan kecurangan.
Perusahaan ini dituduh tak memenuhi persyaratan tender karena sama sekali tak berpengalaman menangani hasil ujian di tingkat daerah ataupun nasional.
"Globarena tidak memiliki pengalaman dalam menangani ujian semacam itu," kata Profesor Jyothsna yang dalam aksi protes untuk mengekspos dugaan penipuan tersebut.
Pemerintah India bukannya berpangku tangan karena Ketua Menteri K Chandrashekar Rao memerintahkan penghitungan ulang gratis bagi semua siswa yang dinyatakan gagal lulus.
Meski begitu, kebijakan itu dianggap terlambat karena puluhan nyawa telanjur menjadi korban hanya karena salah hitung nilai. (*)
Source | : | NDTV |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |