"Jadi temen-temen jangan salah tulis kata-kata yang dibilang adalah saya 'memakan korban,'" terang Ruben.
"Ih gila? gimana kehidupan keluarga gue nyeret-nyeret daripada setan gelap nggak ada yang bisa gue laporin," tuturnya.
"Lu laporin santet, laporin apaan? gue nggak ngerti, nah nih mumpung ada account-nya, aktif, seru deh," lanjutnya.
Akun-akun bodong ini juga tak sadar bahwa perkembangan teknologi semakin canggih dan bagaimanapun akun palsu bisa terlacak pemiliknya.
"Karena banyak juga di YouTube account-account bodong ini yang mereka gunainnya pakai wifi," ungkap Ruben.
"Jadi ketangkep ilang, ketangkep ilang, tapi mereka lupa cyber crime kini semakin canggih, jadi gue dah tahu dia udah dalam gelisah," lanjut Ruben Onsu.
Ruben Onsu memberi peringatan agar orang-orang berhenti menjatuhkan orang lain demi kepentingan pribadi.
"Gue marah karena ada kata-kata memakan korban, nah gue mah tanya sama orang ya, mana korban yang dimaksud," ujar Ruben.
"Jadi kalau mau cari keuntungan jangan buat perutnya sendiri, tapi menjatuhkan derajat orang lain, kasihan loh 6 ribu karyawan di bawah saya," tutup Ruben Onsu. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |