Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan Merry Riana?
Premepuan yang akrab dengan julukan 'Wanita Sejuta Dolar'.
Ya, julukan tersebut berasal dari kisah nyata yang dilalui oleh Merry Riana.
Kisahnya yang telah difilmkan itu berawal pada saat ia memutuskan hidup merantau di Negara tetangga, Singapura.
Melansir dari kanal Youtube Melaney Ricardo pada Jumat (6/12/2019) meskipun dapat bersekolah di luar negeri, Merry mengaku bukan berasal dari keluarga kaya.
Tekadnya untuk berkuliah di luar Negeri, berawal saat adanya kerusuhan 98 di Indonesia.
"Dulu saya lulus SMA (di Indonesia), kebetulan waktu itu tahun 98 ada kerusuhan tadinya mau kuliah di Tri Sakti, nggak jadi karena waktu itu masih inget banget baru ngambi formulir pendaftaran, terus ada peristiwa penembakan mahasiwa Tri sakti," ungkpnya.
Orang tua yang khawatir dengan kondisi tersebut akhirnya memutuskan untuk menyekolahkan Merry Riana ke Singapura.
Wanita yang kini dikenal sebagai motivator, pemain film, pengusaha dan penulis buku itu, akhirnya meneruskan pendidikan di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.
"Kebetulan waktu itu pemerintah Singapura mengulurkan bantuan kepada beberapa pelajar di Jakarta," ungkapnya.
Baca Juga: 'Si Manis Jembatan Ancol' Kembali Dibuat, Arifin Putra: Bukan Latah, Tapi Udah Banyak yang Kangen!
Merry mengaku terpilih untuk mendapatkan bantuan lantaran memiliki nilai yang cukup bagus.
"Nilai cukup tapi uang tidak cukup akhirnya di situlah harus ngutang untuk struggling di sana, survive," ungkapnya.
Kendati demikian dari situlah diakui Merry menjadi tumpuan kehidupannya semakin bersemangat untuk meraih mimpi.
Merry bahkan bertekad tak akan kembali ke Indonesia sebelum sukses di usia 30 tahun.
"Akhirnya dengan kesulitan itu singkat cerita saya bisa bukan hanya membayar hutang-hutang saya dan mewujudkan mimpi saya dan mendapatkan satu juta dolar di usia 26 tahun," ungkap Merry.
Meri mengaku untuk bertahan hidup di Singapura ia harus bekerja menyebarkan brosur di pinggir jalan dengan upah harian.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |