Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Harap-harap cemas menanti kehamilan dirasakan oleh banyak pasangan.
Apalagi pada pasangan yang masih baru menikah dan berharap segera memiliki momongan.
Bahkan, banyak pasangan yang tidak sabar menunggu telat datang bulan untuk melakukan tes kehamilan.
Tanda-tanda kehamilan menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk diketahui bagi siapapun yang sedang menantikan kehamilan.
Ada yang bilang salah satu tandanya adalah kamu akan terus-menerus merasa lapar, ada juga yang mengatakan kamu akan merasa lebih mudah lelah dari biasanya.
Salah satu tanda utama kehamilan tentu saja periode menstruasi yang terlewat.
Tapi, jika kamu termasuk orang yang memiliki siklus menstruasi tak teratur kamu perlu memerhatikan kalender, karena bisa jadi kamu akan melewatkannya.
“Tanda awal kehamilan seringkali meniru tanda-tanda pra menstruasi,” ujar Dokter Spesialis Kandungan, Patricia Yost, MD.
“Terasa sedikit kram, payudara nyeri, itu umum terjadi. Untuk sebagian perempuan, bisa terjadi pendarahan ketika sel telur mulai menempel pada dinding rahim dan terkadang itu disalahartikan sebagai menstruasi awal,” lanjutnya.
Melansir laman Kompas.com, ketika tubuh mengalami peningkatan hormon kehamilan, kamu kemungkinan juga mengalami hal-hal di bawah ini:
Sebelum kehamilan, kamu seakan tak bisa memulai hari tanpa secangkir kopi.
Tapi, ketika hamil tiba-tiba kamu merasa sangat membenci kopi.
Perut terasa tidak nyaman.
Kamu merasa ingin muntah, tapi sulit mengeluarkannya.
Parfum pasangan membuatmu merasa pusing, padahal sebelumnya baik-baik saja.
Atau aroma masakan ibumu yang selalu menjadi favoritmu kini terasa sangat mengganggu dan membuatmu mual.
Baca Juga: Fanny Bauty Histeris Buka Hasil Pemeriksaan Kehamilan Zaskia Sungkar: Hamil, Nak!
Belakangan kamu malas menyikat gigi, karena menyikat gigi selalu membuatmu ingin muntah.
Pada awal kehamilan, refleks muntah sangat mudah muncul.
Bukannya bersemangat, kamu justru merasa sangat mengantuk di Senin pagi.
Rasanya yang kamu inginkan hanyalah tidur, tidur, dan tidur.
“Satu tanda yang kurang ilmiah adalah terkadang kamu merasakan sesuatu yang berbeda pada tubuhmu. Kamu tidak bisa menjelaskan itu apa, tapi kamu merasa ‘tidak normal’,” jelas Dr. Yost.
Dikutip Grid.ID dari Nakita, kram dan bercak menjadi tanda kehamilan yang juga tak disadari.
Dari minggu 1 hingga minggu 4, semuanya masih terjadi pada tingkat sel.
Telur yang dibuahi menciptakan blastokista (sekelompok sel berisi cairan) yang akan berkembang menjadi organ dan bagian tubuh bayi.
Sekitar 10 hingga 14 hari (minggu 4) setelah pembuahan, blastokista akan ditanam di endometrium, lapisan rahim.
Hal ini dapat menyebabkan perdarahan implantasi, yang mungkin disalahartikan sebagai masa periode.
Tanda-tanda pendarahan implantasi:
Warna: merah muda, merah, atau cokelat
Pendarahan: pendarahan biasanya dibandingkan dengan periode menstruasi yang biasa. Bercak didefinisikan oleh darah hanya saat menyeka.
Nyeri: nyeri bisa ringan, sedang, atau berat. Menurut sebuah penelitian terhadap 4.539 perempuan, 28 persen perempuan menghubungkan bercak dan pendarahan ringan dengan rasa sakit.
Waktu: Pendarahan implantasi mungkin berlangsung kurang dari tiga hari dan tidak memerlukan perawatan.
Jangan lupa untuk hindari merokok, minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang, yang dikaitkan dengan pendarahan berat.
Suhu tubuh yang lebih tinggi juga bisa menjadi tanda kehamilan.
Suhu tubuh dapat meningkat lebih mudah selama beraktivitas atau dalam cuaca panas.
Kamu harus memastikan untuk minum lebih banyak air dan berolahraga dengan hati-hati.
Sekitar minggu 8 hingga 10, jantung kamu mungkin mulai memompa lebih cepat dan lebih keras.
Palpitasi dan aritmia sering terjadi pada kehamilan.
Ini biasanya karena hormon.
Peningkatan aliran darah karena janin terjadi di kemudian hari dalam kehamilan.
Tapi jika kamu memiliki masalah jantung yang mendasarinya, konsultasikan dengan dokter untuk membantu mengawasi dosis rendah obat.
Perubahan payudara dapat terjadi antara minggu ke-4 dan 6.
Perubahan payudara karena perubahan hormon.
Ini kemungkinan akan hilang setelah beberapa minggu saat tubuh ibu telah menyesuaikan diri dengan hormon.
Puting dan perubahan payudara juga bisa terjadi sekitar minggu 11.
Hormon terus menyebabkan payudara ibu tumbuh.
Aerola (area di sekitar puting) dapat berubah menjadi warna yang lebih gelap dan lebih besar.
Baca Juga: Membongkar Teka-teki Katanya Setelah Kuret Jadi Susah Hamil? Begini Penjelasan Ahli!
Hormon estrogen dan progesteron akan tinggi selama kehamilan.
Peningkatan ini dapat memengaruhi suasana hati dan membuat kamu lebih emosional atau reaktif dari biasanya.
Perubahan suasana hati umum terjadi selama kehamilan dan dapat menyebabkan perasaan depresi, cepat marah, kecemasan, dan euforia.
Selama kehamilan, tubuh meningkatkan jumlah darah yang dipompanya.
Ini menyebabkan ginjal memproses lebih banyak cairan dari biasanya, yang menyebabkan lebih banyak cairan di kandung kemih.
Hormon juga memainkan peran besar dalam kesehatan kandung kemih.
Kamu mungkin akan lebih sering ke kamar mandi atau bahkan secara tidak sengaja ngompol.
Mirip dengan gejala periode menstruasi, kembung dapat terjadi selama awal kehamilan.
Ini mungkin karena perubahan hormon yang juga dapat memperlambat sistem pencernaan.
Kamu mungkin merasa sembelit dan sembelit juga bisa meningkatkan rasa perut kembung.
Peningkatan berat badan menjadi lebih umum menjelang akhir trimester pertama.
Kamu mungkin akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 2 hingga 8 kg dalam beberapa bulan pertama.
Pada tahap selanjutnya, berat badan akan menyebar di payudara, rahim, plasenta, cairan ketuban, peningkatan volume darah dan cairan, lemak.
Peningkatan volume darah dan kadar hormon yang lebih tinggi mendorong lebih banyak darah melalui pembuluh darah.
Ini menyebabkan kelenjar minyak tubuh berlebihan.
Peningkatan kelenjar minyak di tubuh kamu membuat kulit memerah dan berkilau.
Di sisi lain, ini juga menyebabkan jerawat.
Tanda awal kehamilan ini perlu wanita ketahui.
Semakin cepat kamu mengonfirmasi kehamilan, semakin cepat pula kamu bisa memulai rutinitas baru sebagai ibu hamil yang akan membuat kesehatanmu dan kesehatan bayi di dalam kandungan tetap terjaga baik.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |