Baca Juga: Sejarah Hari Ibu dan 10 Ucapan yang Pantas Kamu Berikan untuk Ibu Kalian di Rumah
Ternyata, wedang ronde hanya dapat ditemukan di Indonesia karena merupakan perpaduan budaya Tionghoa dengan Nusantara.
Tangyuan di China disajikan dalam kuah manis atau kaldu daging, sedangkan ronde di Indonesia kuah jahe manis.
Sajian ini disebut wedang ronde karena kuah jahenya hangat.
Wedang ronde biasanya dijual di gerobak pinggir jalan yang sampai sekarang dapat kamu temukan di banyak lokasi.
Adapun asal nama wedang ronde sendiri berasal dari Bahasa Belanda rond yang berarti bulat.
Kemudian menjadi rondje karena dalam Bahasa Belanda kata jamak menggunakan akhiran je, misalnya petje atau topi yang akhirnya diserap jadi kata peci.
Bagi orang Belanda di Indonesia, sebutan rondje lebih mudah diucapkan daripada tangyuan.
Namun, kata ini masih tidak mudah bagi lidah orang Indonesia, akhirnya lama-lama berubah menjadi ronde.
Baca Juga: Konektivitas Stabil, Inilah Berbagai Keunggulan Duo Tws Panasonic
Nah, apabila kamu ingin membuat wedang ronde sendiri, sangatlah mudah.
Source | : | kompas,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |