Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setiap orang tua pasti mengingkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama dalam hal pendidikan.
Tidak jarang, orang tua ingin mengajarkan berbagai macam hal pada anak, tak terkecuali bahasa.
Selain menguasai Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, orang tua mengingkan anak untuk menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris.
Baca Juga: Ajarkan Bahasa Inggris untuk Anak Lewat Lagu, Berikut Rekomendasinya
Alhasil, berbagai cara dilakukan oleh orang tua untuk membuat anak terbiasa menggunakan dua bahasa atau bahkan lebih.
Sayangnya, belum banyak orang tua yang menyadari risiko pola pengajaran bahasa bilingual.
Melansir Nakita.id, ternyata mengajarkan anak dua bahasa dapat berisiko membuat anak mengalami speech delay.
Baca Juga: Cara Efektif Ajarkan Anak Tentang Bahasa, Jadi Lebih Cepat Bicara nih!
Speech delay atau keterlambatan berbicara bisa terjadi saat perkembangan bahasa anak secara signifikan berada di bawah normal anak dengan usia yang sama.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi, mengingatkan bahwa kesalahan dalam mengajarkan bilingual dapat membuat anak kesulitan dalam memahami bahasa.
"Tidak ada yang salah dalam mengajarkan bahasa asing pada anak, namun beberapa kesalahan seperti mencampurkan bahasa bisa memungkinkan anak mengalami speech delay," ungkapnya yang dilansir dari Nakita.id.
Menurut Anna, pola pengajaran bilingual yang sering kali menjadi kesalahan adalah menggabungkan sistematika bahasanya yang membuat anak bingung.
“Misalnya saja menyebut bola besar menjadi 'bola big', sistematika bahasanya jadi salah," ujar Anna.
Oleh karena itu, Anna menyarankan orang tua untuk konsisten dalam mengajarkan bahasa asing pada anak.
"Paling tidak dalam satu kalimat itu utuh bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, misal," ujar Anna lagi.
Adapun waktu yang tepat untuk mengajarkan anak bahasa asing adalah sedini mungkin.
Melansir Sahabat Keluarga Kemendikbud, studi yang dilakukan di Boston, Amerika Serikat, menyarankan orang tua untuk mengajarkan anak bahasa asing secara optimal sebelum usia 10 tahun.
Menurut penelitian tersebut, hal ini dikarenakan kemampuan anak dalam memahami bahasa asing mulai melemah di usia dewasa.
Adapun kiat-kiat yang direkomendasikan untuk orang tua dalam menerapkan pola pembelajaran bilingual adalah sebagai berikut:
- Konsisten dalam penggunaan, artinya tidak mencampur-campurkan bahasa sehingga mengacaukan sistematika bahasanya
- Melihat tempat, artinya gunakan bahasa yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di lingkungan sekitarnya
- Membagi waktu, yaitu memberlakukan jadwal harian tertentu dalam menggunakan bahasa pada anak.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Deshinta N |