Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Aksi bom bunuh diri di Makassar baru-baru ini memang menghebohkan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, tindak terorisme yang terjadi di Makassar itu dinilai cukup terstruktur dan terencana.
Tampak mencolok dan mencurigakan, dua pelaku sempat dihadang pihak keamanan saat hendak memasuki lokasi yang diincar.
Menyasar umat Katolik di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, pelaku mendatangi lokasi saat jemaat tengah merayakan Minggu Palma.
Setelah diselidiki lebih lanjut, inilah 5 fakta baru yang kembali terungkap setelah polisi menemukan surat wasiat pelaku.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, jenazah dua pelaku berinisial L dan YSF ini merupakan pasangan suami istri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku telah meninggalkan surat wasiat untuk orang tuanya sebelum melakukan aksinya.
"Saudara L (Lukman) ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," ungkapnya.
Saat melakukan penggeledahan di rumah pelaku, Lukman, polisi akhirnya menemukan berbagai fakta terkait pelaku.
Di Jalan Timbul I Lorong 132, Keluarhan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, sejumlah pihak kembali memberikan kesaksian.
1. Anak Yatim
Dilansir dari Tribunnews.com, pelaku Lukman selama ini diketahui sebagai anak yatim yang dikenal penyabar.
Hal tersebut dibeberkan secara langsung oleh Ketua RW 1 bernama Hamka.
Kepada pihak berwajib, Hamka membeberkan bahwa Lukman telah ditinggalkan ayahnya sejak usia 5 tahun.
"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," ujar Hamka, Senin (29/3/2021).
2. Putus Kuliah
Tak berhenti sampai di situ saja, Hamka juga membeberkan bahwa Lukman mulai berubah setelah putus kuliah.
Tak banyak tahu apa yang membuat Lukaman berhenti kuliah, Hamka hanya menyayangkan keputusan tersebut.
Terlebih ibunda Lukman diketahui Hamka telah bersusah payah untuk menyekolahkan putranya itu.
"Dia kuliah dekat sini. Saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti. Saya kasihan sama ibunya, karena dia tidak mau dilarang," jelasnya.
"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.
3. Nikah Mendadak
Setelah putuskan kuliah, Lukman juga membuat banyak pihak cukup terkejut.
Sebab, tak lama setelah itu, Lukman tiba-tiba memutuskan untuk menikahi seorang wanita yang kini juga menjadi tersangka YSF.
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah atau menikah siri," katanya.
4. Kerap Memarahi Ibunya
Makin berubah kontras, Lukman juga dikabarkan kerap memarahi ibunya saat melakukan ritual adat.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barasanji, katanya bid'ah, tidak boleh," ujarnya.
Semakin menunjukkan gelagat aneh, Lukman juga tak mau memakan daging ayam dan sapi bila tak dipotong sendiri.
"Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.
Tak sampai di situ saja, Hamka kembali membeberkan perselisihan Lukman dan ibunya yang berujung meninggalkan rumah.
5. Ditemukan 5 Peluru
Ya, setelah meninggalkan rumah bersama istrinya, Lukman akhirnya memilih hidup bersama YSF.
Setelah dilakukan pengeledahan rumah tinggal Lukman, kini pihak berwajib telah menemukan berbagai barang bukti laiinya.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digerebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.
Tak menyangka, Hamka pun mengaku kaget saat mengetahui pelaku pengeboman Gereja merupakan Lukaman.
"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja. Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.
Atas kejadian ini, pihak RT dan RW telah mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Sementara itu, Hamka juga mengatakan agar warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini.
Terlebih, ibunda Lukman saat ini hanya hidup sederhana bersama anak perempuannya saja.
"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman. Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," ujarnya.
"Bahkan kalau dia (Lukman) mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Makassar.tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |