Ya, dibuat heran dan bertanya-tanya, akhirnya postingan Arie Untung dibanjiri berbagai respon dari warganet.
Sementara itu, diwartakan dari Kompas.com, Minggu (11/4/2021), astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo angkat bicara.
Menurut Marufin Sudibyo, langit warna-warni itu disebut sebagai fenomena atmosfer yang iritasi atau cloud irisdence.
"Ini fenomena atmosfer murni akibat adanya sumber cahaya kuat (Matahari) dan penghalang awan yang bagian tepinya lebih tipis," ujar Marufin kepada Kompas.com, Minggu (11/4/2021).
Selain itu, ia juga mengatakan apabila cahaya tersebut akan muncul saat menilik jarak sudut antara warna-warna yang terlihat dengan posisi Matahari relatif kecil (kurang dari 45 derajat).
Alhasil, fenomena ini diibaratkan Marufin Sudibyo seperti saat seseorang bermain gelembung sabun di tempat terang pada siang hari.
Pada gelembung akan terlihat pendaran warna-warna pelangi yang disebabkan oleh difraksi cahaya Matahari atau partikel-partikel nano yang menyusun lapisan tipis gelembung sabun.
"Karena sinar Matahari merupakan gabungan warna pelangi, maka saat terdifraksi dia akan membentuk warna-warna pelangi juga. Bukan sebagai pola gelap dan terang," lanjut dia.
Terkait fenomena cloud irisdence yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021) siang, Marufin mengatakan, hal itu terjadi saat cahaya Matahari terhalangi oleh awan-awan tinggi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko A |