Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Kejadian miris terjadi di Desa Sianipar, Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri justru harus mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari warga sekitar.
Kejadian tersebut viral di berkat sang keponakan bernama Jhosua Lubis dari Depok, Jawa Barat yang mengunggahnya di media sosial @jhosua_lubis.
Jhosua mengatakan bahwa sang paman, Salamat Sianipar (45) positif Covid-19 dan dianjurkan dokter untuk melakukan isolasi mandiri.
Namun naas warga sekitar justru memperlakukannya bak hewan dengan menyeret, mengikat dan memukulinya.
Warga tak mau jika Salamat melakukan isolasi di kawasan tersebut.
Melansir Tribun Sumsel, Sabtu (27/7/2021) ramai-ramai mengeroyok Salamat dengan pipa paralon dan kayu hingga membuatnya terbaring lemah.
Baca Juga: Minggu Kelabu, Nasib 5 Ramalan Shio Ini Bakal Kecewa Besok Minggu 25 Juli 2021, Banyak Bersabar ya!
Bukannya membantu, warga lain yang melihat kejadian tersbeut justru menyeret Salaman dan mengikatnya.
"Kami dari pihak keluarga tidak menerima dan ini tidak manusiawi lagi."
"Kami berharap Keadilan Ditegakkan Setegak-tegaknya Kepada Presiden & Wakil Presiden , Pemerintah & Aparatur Negara untuk menindaklanjuti Kejadian ini," ucap Jhosua.
Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan mengkonfirmasi kejadian penganiayaan tersebut.
Dikatakannya bahwa kasus ini telah diselidiki dan ditangani oleh Polres Toba.
"Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses," papar Nainggolan, dikutip dari Kompas.com.
Joshua Banjarnahor selaku analis pencarian dan pertolongan dari SAR juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perlindungan hukum kepada Salamat.
Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak juga Harus Dilindungi dari Ancaman Pandemi Covid-19
Ia ingin agar warga sekitar segera diberi efek jera agar kejadian serupa tak terulangi.
"Saya akan memberi perlindungan hukum kepada Bapak Salamat Sianipar, dan berharap warga yang mengkeroyok pun di beri efek jera."
"Hal ini untuk menjadi pelajaran bagi warga lainnya. Pakai otak pakai hati. Mereka yang terkena covid bukan karena kemauan mereka," tulis Joshua Banjarnahor, dikutip dari Instagram-nya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nurul Nareswari |