"Lewat cerita film ini, semoga semakin banyak orang memahami berbagai macam lapisan subjek yang diangkat di dalam film ini, sehingga mendorong terciptanya environment yang benar-benar aman dan mampu melindungi seluruh golongan masyarakat dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya," lanjut Adi, yang sebelumnya juga memproduseri film pendek Wregas yang berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Hal senada juga diutarakan oleh produser film Penyalin Cahaya, Ajish Dibyo.
Menurutnya, film adalah salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen.
Untuk itu di sini kami perlu menyuarakan hal-hal yang penting untuk didiskusikan masyarakat demi terciptanya lingkungan yang lebih aman.
“Mengembangkan cerita ini bersama Adi dan Wregas adalah salah satu upaya kami untuk memperbaiki hal-hal yang dapat merugikan kemanusiaan, yang dalam film ini adalah kekerasan seksual,” ujar Ajish, yang sebelumnya terlibat di sejumlah produksi film sebagai produser dan produser pelaksana, seperti Turah, Soekarno, Sultan Agung, Kartini, Rudy Habibie, dan sebagainya.
Dalam film ini, Rekata Studio berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures.
Kaninga Pictures sendiri adalah sebuah rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Baca Juga: Bikin Bangga, Akhirnya Ada Aktor Berdarah Indonesia Gabung Film Superhero Marvel, Ini Sosoknya!
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |