Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengadakan Kegiatan Edukasi 'Menuju Indonesia Bebas Kanker Serviks 2023".
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengahak perempuan dan para orang tua di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, untuk melakukan vaksinasi HPV dan melakukan deteksi sejak dini terhadap ancaman kanker serviks.
dr. Andi Dharma selaku anggota HOGI mengungkapkan, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang diketahui penyebabnya dan bisa dicegah.
Di samping itu, kanker serviks bisa disembuhkan total jika masih memasuki stadium awal.
"Dari banyak jenis kanker, satu-satunya kanker yang sebabnya jelas ya HPV, sebabnya jelas. Harusnya bisa dicegah, banyak kanker sebabnya nggak jelas."
"Kalau kanker serviks bedanya di sana, bisa dicegah dengan vaksinasi. Kalau udah terjangkit stadium di awal kalau diobati dengan baik bisa sembuh."
"Vaksinasi bisa dimulai umur 9 sampai tak terhingga, pada anak sekolah bisa 2 kali," ungkap dr. Andi Dharma sekaku anggota HOGI saat dikutip Grid.ID melalui live Zoom, Sabtu (6/11/2021).
DKI Jakarta senantiasa menggalakkan program imunisasi HPV bagi siswa Sekolah Dasar (SD) melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk siswi kelas 5 dan 6 SD.
Usia anak kelas 5 SD akan diberi dosis pertama dan dosis ke 2 untuk anak usia kelas 6 SD. Sedangkan untuk anak yang tidak sekolah diberi vaksin usia 11 tahun.
Jika sekolah belum buka, maka bisa mendatangi Puskesmas secara bergantian mengingat situasi sedang pandemi Covid-19.
Satu artis yang turut mendung kegiatan ini sekaligus menjadi duta kanker serviks adalah Chacha Frederica.
Chacha Frederika mengungkapkam bahwa vaksinasi HPV sudah disosialisasikan sejak beberapa tahun lalu.
Namun, hal ini tertunda dan terkendala pandemi virus corona atau Covid-19.
"Pentingnya vaksinasi HPV sudah digaungkan dari 3 tahun sebelumnya, tapi kalah pamor karena memang kemarin kita fokusnya sama corona."
"Jadi, nggak cuma dunia kesehatan kita hidupkan lagi nih program vaksinasi, bisa jadi momen 12 November ketika virus corona melandai bisa mensosialisasikan vaksin HPV," ungkap Chacha Frederica.
Di samping itu, Chacha Frederica mengungkapkan di Indonesia cukup sulit mensosialisasikan perihal vaksin HPV karena kendala letak geografis dan tingkat pendidikan.
"PR-nya banyak banget pokoknya dalam aplikasi program di Indonesia, nggak semudah diharapkan karena satu faktor letak geografis sangat besar, terus sisi segi pendidikan masyarakat sangat signifikan aga takut, jadi PR buat pemrintah."
"Apa yang bisa saya lakukan saya sosialisasikan sebesar yang saya mampu," ungkap Chacha Frederica.
Oleh karena itu, Chacha Frederica sangat mendukung vaksinasi HPV pertama kalau dilakukan di Jakarta.
"Nah Jakarta ini kan jadi trendsetter , apa yang dilkukan, lifestyle di Jakarta jadi trendsetter."
"Jadi sangat tepat pemerintah menyasar DKI Jakarta, mensosialisasikan HPV, meski aku sudah tidak menjadi warga Jakarta, oke Jakarta jadi titik mula percontohan," ungkap Chacha Frederica.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan segera menggalakkan program vaksinasi HPV di provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
(*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Deshinta N |