Sementara itu, Maskum, Advisor Grup Inovasi Keuangan Digital, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, perkembangan Fintech sangat membantu upaya meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.
"OJK mendukung kegiatan Bulan Fintech Nasional ini yang sekaligus bisa mengedukasi masyarakat untuk semakin pintar memanfaatkan produk dan layanan Fintech seperti Fintech lending, Fintech payment, dan lainnya secara aman," katanya.
Kemudian Retno Ponco Windarti, Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia mengungkapkan sebagai salah satu pemangku kepentingan kunci, BI telah menginisiasi regulasi untuk menciptakan Fintech aman dan nyaman.
"BI telah menyiapkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yang antara lain mengatur integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional, serta menjamin keseimbangan antara laju inovasi dengan perlindungan konsumen, serta mengatur persaingan usaha yang sehat,” kata Retno.
Rangkaian BFN akan ditutup dengan gelaran The 3rd Indonesia Fintech Summit (IFS) pada 11 hingga 12 Desember 2021 secara hybrid dan akan dihadiri oleh sejumlah menteri dari jajaran Kabinet Indonesia Maju.
IFS 2021 diselenggarakan sebagai bagian dari program menyambut Presidensi G20 tahun 2022, serta selaras dengan tema besarnya yaitu “Recover Together. Recover Stronger”.
Baca Juga: Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 Siap Digelar: Bongkar Seluk-beluk Industri Fintech di Indonesia
(*)
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nurul Nareswari |