Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, video bocah perempuan kecil viral di media sosial karena aksinya yang suka merapikan sandal jamaah di masjid.
Gadis kecil tersebut bernama Jovita, yang kesehariannya harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi pemulung dari pagi sampai malam.
Diketahui, Jovita adalah seorang gadis kecil yang kini tinggal di lapak pemulung di Sunan Giri.
Melansir dari akun @makassar_iinfo, Rabu (8/5/2019), Jovita ternyata memiliki kebiasan menata sandal milik jamaah.
Para jamaah juga menilai kalau gadis cilik ini sangat baik hatinya.
Tak pelak, kisah Jovita langsung viral dan banyak jadi pembicaraan dan menuai banyak komentar netizen.
"Ya Allah masih ada anak sebaik ini, murah kan rezekinya, panjangkan umurnya ya Allah," komentar zu***llo.
"Ini baru adik yang benar, semoga suatu kelak nanti dia akan sukses," komentar ahma***ayatt.
"Subhanallah sunguh mulia hati anak ini semoga kamu selalu dalam lindungan Allah dan kelak nanti menjadi manusia yang baik dan berguna ya," komentar len***n9.
Bahkan kini video yang merekam kegiatan Jovita sudah disukai lebih dari 19 ribu pengguna Instagram.
Sikap Jovita yang viral karena rajin merapikan sendal jamaah tersebut sama seperti sosok, Fakhraj Fatulloh Sueliman, atau yang akrab disapa Raja.
Sosok Raja, anak pemilik masjid di Subang yang merapikan sandal dan menyambut jamaah menuai perhatian dan menjadi viral di media sosial.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Sabtu (11/12/2021), kisah Raja ini pertama kali dibagikan Mat Peci melalui akun TikToknya beberapa waktu lalu.
Dilansir dari kanal YouTube Trans TV (5/10), Raja menjelaskan, alasan di baliknya menyambut jamaah dan membereskan sandal di masjid.
"Dari usia 10 tahun saya melakukannya karena insiatif sendiri," ujar Raja.
Raja menjelaskan, ia mulanya terinspirasi dari pelayanan hotel di kawasan sekita masjid yang menyambut tamu.
"Di hotel ada yang menyambut tamu, tetapi di masjid kok gak ada yang menyambut? Padahal ini kan rumah Allah SWT," aku Raja.
Baca Juga: Nasib Nelangsa, Seorang Nenek Tinggal di Gubuk Reyot dan Kerap Berteriak Kelaparan Serta Kesakitan
Dari hal ini, Raja lantas memberanikan diri untuk menyambut jamaah dan membereskan sepatu di masjid.
"Saya beritahu tempat wudhu dan sebagainya. Saya melakukannya setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Hari biasa itu saya harus sekolah," papar Raja.
Raja menegaskan, sikapnya yang rendah hati dan tetap menyambut tamu meski kaya raya ini tak menuai banyak komentar dari orang tuanya.
"Mereka gak banyak komentar, cuma mendukung aja. Saya gak cuma beresin sandal aja, ojek payung dan dagang kresek juga. Bersihin bis juga. Dari situ saya gak pernah meminta uang saku," imbuh Raja.
Tak mengandalkan harta kekayaan, Raja menyatakan, ia ingin mandiri sedari muda karena teringat beberapa cerita orang lain.
"Saya mendengar cerita dari orang lain karena ada perkataan 'uang itu gak selamanya ada' dan 'harta gak bakal dibawa ke akhirat', dari situ saya ingin mencari uang sendiri," beber Raja.
(*)
Source | : | Grid.ID,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |