Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Malang nian nasib pria 31 tahun asal Bantul, DIY berinisial AS.
Dilansir Grid.ID dari Tribunbogor.com, AS terperdaya habis-habisan dengan tipu muslihat RA (22).
Awalnya RA dan AS berkenalan lewat media sosial pada Juni 2021.
Merasa ada kecocokan, AS dan RA pun mencoba untuk berpacaran.
Tak butuh waktu lama, AS dan RA mantap untuk menikah.
AS sangat bahagia karena RA mau diajak berumah tangga meski baru berkenalan secara singkat.
Tapi AS tak pernah tahu bahwa RA yang ia puja ini rupanya sudah memiliki suami, fakta ini jelas memang sengaja disembunyikan oleh RA.
Hubungan keduanya pun semakin dekat, RA bahkan tak sungkan meminjam uang dari calon suaminya ini.
Berbagai alasan pun diberikan agar AS mau meminjamkan uang kepada RA.
Mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari, untuk bisnis, serta membayar biaya kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jogja.
Rp 370 juta pun berpindah ke rekening pribadi RA.
Selain rayuan dan memelas, RA juga mengaku-ngaku sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Hal inilah yang membuat AS semakin yakin dengan sosok RA.
“(Datang ke rumah menggunakan seragam) karena itu korban semakin percaya,” ucap Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Archye Nevadha.
Tapi kecurigaan AS pun mulai muncul saat RA susah dihubungi, ia pun sadar bahwa dirinya menjadi korban penipuan.
Polisi pun menemukan sosok RA, ia ditangkap pada 18 November di indekosnya.
Tak disangka, uang hasil RA memeperdaya AS dibelikan mobil dan untuk perawatan kecantikan.
"Uang yang dipinjam tersangka tersebut ternyata dibelikan mobil, biaya perawatan kecantikan, dan kebutuhan sehari-hari," ungkao Archye.
Kini, RA mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebenarnya sah-sah saja mencari pasangan dari media sosial atau aplikasi jodoh.
Tapi beberapa hal ini perlu dilakukan saat berkenalan dengan seseorang lewat media sosial terlebih aplikasi kencan.
Melansir Verywellmind.com, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan media sosial dan aplikasi kencan online.
1. Lihat dahulu fitur pengaman.
Pastikan aplikasi kencan yang dipilih memiliki fitur pengaman yang baik dan mempromosikan pedoman keamanan di halaman pendaftaran.
2. Cek fitur pelaporan dan pemblokiran
Bertemu dengan orang aneh dan mungkin mengganggu pasti akan terjadi saat bermain aplikasi kencan daring.
Jika ada fitur ini, orang yang aneh dan berpotensi melakukan kejahatan bisa langsung diblokir dan dilaporkan.
3. Hindari situs dan aplikasi yang memungkinkan perpesanan sebelum adanya kecocokan
Pilih aplikasi yang mengharuskan kedua orang sama-sama tertarik sebelum pengiriman pesan dapat dilakukan.
Cara ini dapat mengurangi jumlah pesan yang tidak diinginkan dan membatasinya hanya untuk orang yang ingin diajak berkomunikasi.
Jangan mudah percaya dan berpindah ke aplikasi pesan pribadi jika belum sepenuhnya mengenal.
Tampilan baik-baik seseorang juga perlu diwaspadai, jangan mudah meminjamkan dan memberikan barang-barang pribadi.
(*)
Source | : | verywellmind,TribunBogor.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Deshinta N |