Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kabar mengejutkan datang dari Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Pasalnya, seorang guru SD di SDN 50 Buton nekat memaksa muridnya memakan sampah plastik.
Melansir kanal Youtube Tribunnews.com pada Kamis (27/1/2022), kejadian itu terjadi pada Jumat (21/01/2022) lalu.
Hal itu bermula lantaran salah seorang guru yakni MS yang tengah mengajar kelas 4 merasa terganggu karena kelas 3A sangat ramai.
Diketahui, guru kelas 3A saat itu belum datang sehingga kelas hanya diisi oleh murid.
Dirinya pun menghampiri kelas itu dan langsung menegur para murid untuk tidak berbuat gaduh lagi.
Namun, murid kelas 3A lagi-lagi membuat kegaduhan.
MS pun akhirnya mendatangi kelas itu dan langsung menutup pintu.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (27/1/2022), salah satu korban yakni DS mengaku bahwa MS masuk ke kelas dan mengambil sampah plastik.
DS juga mengaku bahwa MS memaksanya memakan sampah plastik tersebut.
Karena hal itu, DS pun masih mengalami trauma dan enggan bersekolah lagi.
Bahkan, ia menyebutkan bahwa gurunya yakni MS adalah orang yang jahat.
"Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Ada 16 orang dikasih makan. Suruh kasih masuk dalam mulut," ujarnya.
"Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik," lanjutnya.
Sedangkan salah satu perwakilan dari sekolah yakni Musrianto tak menampik adanya kejadian tersebut.
Kendati begitu, pihaknya menjelaskan bahwa guru MS sudah diberi teguran agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjia tidak akan mengulanginya lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru Imlek 2022, Simak 4 Tips Mengirim Hampers Agar Semakin Berkesan dan Tepat Sasaran!
Selain itu, ia menjelaskan bahwa sampah plastik yang digunakan oleh MS adalah sampah yang belum terkontaminasi dengan sampah lain.
"Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack," jelasnya.
"Itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas," sambung dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nesiana |