Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, publik merasa geram dengan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi.
Hal itu berawal ketika Kak Seto mengusulkan agar istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi mendapatkan fasilitas sel khusus.
Menurut kak Seto, hal itu dikarenakan Putri Candrawathi masih memiliki anak yang berusia 1,5 tahun.
"Saya bukan minta, saya hanya melontarkan ide," ujarnya, dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Sabtu (2/9/2022).
"Dan ini pun pernah saya sampaikan pada kasusnya Mbak Angelina Sondakh, dulu dia kan, punya bayi. Ini pengalaman saya juga menangani kasus sebelumnya dan kemudian ada beberapa juga yang diizinkan," lanjut dia.
Menurut penelitian yang sudah dilakukan di luar negeri, lanjut kak Seto, hal ini akan membuat narapidana merasakan efek jera.
Sehingga, napi enggan mengulangi hal yang sama lagi.
Kak Seto pun juga menegaskan bahwa usulannya itu tidak terkait dengan status Putri Candrawathi yang merupakan istri eks Kadiv Propam Polri.
Melainkan untuk tumbuh kembang anak bungsu Putri Candrawathi sendiri.
"Kami sarankan untuk tetap bersama ibunya karena tapi ya mohon dapat prioritas bukan demi seorang istri jenderal, tapi demi anak usia satu setengah tahun ini," jelas dia.
Kendati begitu, usulannya itu justru menuai kontra dari publik.
Baca Juga: Kak Seto Usulkan Putri Candrawathi Jadi Tahanan Rumah Lantaran Memiliki Bayi
Pasalnya, saat ini Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo tersandung permasalahan dugaan pembunuhan terhadap ajudannya, Brigadir J.
Baru-baru ini, Kak Seto pun mengunggah sebuah video di akun Instagram miliknya @kaksetosahabatanak.
Ia mengungkap bahwa upayanya untuk menangani anak-anak selalu menuai pro dan kontra dari publik.
Bahkan, hal itu terjadi tak hanya kali ini saja.
"52 tahun sejak tahun 70, kemudian mendirikan organisasi perlindungan anak juga sudah 27 tahun," ujarnya.
"Jadi kami menangani anak manapun juga selalu ada pro dan kontra, selalu ada bully,selalu ada hujatan dan sebagainya," lanjutnya.
Kendati begitu, Kak Seto menilai bahwa hal itu adalah risiko yang harus diterima.
Selain itu, ia mengungkap bahwa pihaknya akan tetap berupaya melindungi anak-anak.
"Itu risiko pengabdian kami pada perlindungan anak," lanjutnya.
"Jadi kami dan kawan-kawan akan tetap tegar," sambungnya.
"Yang jelas kami melakukan ini justru dari amanat UU perlindungan anak, pegangan kami adalah itu, tanpa diskriminasi," kata Kak Seto.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nesiana |