Setelah TY memberikan lampu hijau, Jamien pun mulai menjebak sang guru ke dalam penipuannya.
Pelaku mengaku menjual barang yang dibeli dari gudang yang berlokasi di China.
Jamien pun menawarkan TY keuntungan pembelian barang ini sebesar 10% per item yang dijual.
Namun pelaku meminta TY membeli barangnya terlebih dahulu melalui aplikasi penyedia transaksi dengan dollar.
Kecurigaan TY pun mulai menguat saat ia belum mendapat keuntungan dari penjualan ini dengan alasan adanya pesanan yang terus masuk.
“Di akhir Juni itu aku sudah kayak mulai terasa aneh, semakin kuat curiganya, tapi aku masih kayak buta, mata ini kayak masih terhipnotis,” kata TY.
“Cuma aku kayak sudah mulai yakin, ‘Ini enggak benar’. Tapi masih aku baik-baikin, aku berusaha dan berharap bahwa uang itu kembali. Eh ternyata enggak bisa,” lanjut dia.
Melansir Kompas.com, TY pun kehilangan uang Rp 354 juta.
“Karena saya enggak dapat-dapat duitnya, saya sampai mengemis-mengemis ke dia, saya minta, ‘Tolong, balikin duit saya’, enggak digubris. Wah, terakhir saya kesal banget, saya maki-maki. Ya sudah, langsung hilang,” ungkap TY.
Selain TY ada pula 27 orang yang menjadi korban dari pelaku dengan kerugian total mencapai Rp 3 miliar.
Polisi kini juga tengah menyelidiki kasus penipuan ini.
"Kami pasti akan optimalkan penyelidikan (mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana)," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.
(*)
Source | : | Kompas,Tribuntrends.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |