Di sana, ia bertemu dengan seorang sutradara film Belanda yang bernama Albert Balink.
Balink tertarik dengan kecantikan dan bakat Sofia, lalu menawarinya untuk bermain dalam filmnya.
Sofia Terjun ke Dunia Hiburan
Film pertama yang dibintangi oleh Sofia adalah Terang Boelan (1944), yang merupakan film musikal romantis yang mengisahkan tentang cinta terlarang antara seorang pria Belanda dan seorang wanita pribumi.
Film ini sukses besar di pasaran dan membuat Sofia menjadi bintang film pertama di Indonesia.
Film ini juga menjadi salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah perfilman Indonesia, karena menginspirasi banyak pembuat film lainnya untuk membuat film-film nasionalis.
Setelah Terang Boelan, Sofia membintangi beberapa film lainnya, seperti Rentjong Atjeh (1944), Kedok Ketawa (1945), dan Djaoeh Dimata (1948).
Ia juga menjadi sutradara untuk film-film seperti Air Mata Iboe (1951), Asrama Dara (1958), dan Tiga Dara (1959).
Selain itu, ia juga terlibat dalam organisasi film seperti Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) dan Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI).
Misi Rahasia Sofia
Source | : | Tribun Trends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |