Ia juga dianggap melanggar Pasal 403 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara, dihukum cambuk, dan denda.
Dalam persidangan yang dimulai pada 21 Juni 2022, sebanyak 29 saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dihadirkan.
Tak hanya itu, Syed Saddiq juga menghadapi dua dakwaan TPPU lewat transaksi masing-masing senilai 50 ribu ringgit Malaysia yang digunakan untuk kegiatan melanggar hukum.
Dakwaan ini pun membuat Syed Saddiq dijerat Pasal 4 ayat 1 huruf b UU TPPU Malaysia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda lima kali lipat dari jumlah hasil kegiatan TPPU.
Pengacaranya, Gobind Singh Deo, menerangkan Syed Saddiq telah mengajukan banding.
Profil Syed Saddiq
Saddiq lahir pada 6 Desember 1992 di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia.
Saat kuliah di Universita Islam Internasional Malaysia, ia aktif mengikuti kegiatan debat parlementer, dilansir DBpedia.
Hasilnya, lelaki berusia 29 tahun itu sempat memenangi United Asian Debating Championship (UADC).
Karier politik Syed Saddiq diawali ketika memimpin Armada (Angkatan Bersatu Anak Muda), sayap pemuda di bawah naungan Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
Pada September 2017, ia menolak tawaran beasiswa senilai sekitar RM400,000 untuk melanjutkan studinya di Universitas Oxford, Inggris, agar tetap aktif di dunia politik.
Source | : | Tribun Trends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |