Find Us On Social Media :

Tanpa Latar Belakang Pendidikan Mode, Wanita Ini Sukses Jadi Fashionpreneur Busana Hijab Selama 12 Tahun

By Ridho Nugroho , Senin, 18 September 2017 | 22:48 WIB

Cerita inspiratif dari fashionpreneur busana muslim, Aju Isni Karim, membangun L.tru dan label lainnya selama 12 tahun.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID – Takkan ada yang pernah menyangka bahwa dia akan menjadi apa dan siapa dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Setidaknya ini yang dialami oleh wanita bernama Aju Isni Karim.

Barangkali namanya tidak setenar label mode yang berhasil ia bangun bersama rekannya hingga dapat terus eksis seperti sekarang, tapi siapa sangka, Aju Isni Karim termasuk fashionpreneur yang terbilang sukses dan laris berbisnis busana muslim di Indonesia.

Secara eksklusif, Grid.ID bertemu langsung dan berdiskusi santai mengenai bisnis fashion dan soal keberhasilannya di jagat industri mode di butik L.tru miliknya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada Senin 18 September 2017.

( BACA : 48 Koleksi Busana Hijab Modern Simpel Minimalis Elegan dari L.tru di ‘Hello’ L.tru Annual Collection 2017  )

Dari modal awal Rp5 juta dan tanpa mengecap pendidikan fashion Jauh dari ingar bingar dunia mode yang gemerlap, Aju Isni Karim merupakan sosok wanita kalem yang ramah dan tidak pelit berbagi ilmu dan pengalaman.

Sejak Grid.ID mengenalnya dulu di tahun 2013 hingga sekarang, Aju Isni Karim tak pernah berubah, yakni selalu bersahaja, ramah, menyenangkan dan tentunya inspiratif.

Isni, sapaan akrabnya, menuturkan kisahnya merintis bisnis busana fashion dengan modal awal Rp5 juta serta tekad kuat tanpa mengecap bangku pendidikan fashion.

Langkah berani Isni ini sepatutnya menjadi motivasi kuat bagi siapa saja yang memiliki mimpi dan cita-cita untuk berhasil di bidang yang ingin ia tekuni.

( BACA : Seru Banget nih Dicontek, Gaya Selebgram Hijab Intan Khasanah yang Instagramable…  )

Wanita berusia 45 tahun ini awalnya mengawali karir sebagai penulis dan pengamat fashion di sebuah media massa ternama selama kurang lebih 10 tahun.

"Karena itu, aku jadi kayak punya jendela buat masuk ke dunia fashion meskipun tanpa sekolah desain terlebih dahulu, karena aku udah terbiasa mengamati tren busana yang ada dan yang akan datang nanti," jelas wanita yang lahir di Malang 28 Maret 1972 ini.

Bersama dengan kedua temannya Tia Wigati dan Dei Novianty, ia mengawali usaha bisnis busana hijab pada tahun 2006 lalu dengan kesamaan visi.

Kenapa memilih busana hijab? Baginya dulu, setiap wanita berhijab pasti punya keinginan untuk memiliki busana hijab yang nyaman dan trendi, namun tetap bisa bergerak bebas melihat padatnya aktifitas para wanita di kota-kota besar sekarang ini.

( BACA : Buat Kamu yang Mau Bisnis Online, Ini Tips Melihat Tren Fashion Biar Dagangan Laris Manis! )

Akhirnya L.tru konsen pada busana wanita yang ingin tampil terkini, dengan desain urban dan sesuai dengan lifestyle para wanita muslim modern.

Kesuksesan dari satu brand hingga membangun brand-brand lainnya Tak hanya L.tru, kini dirinya sukses membuat beberapa merek hijab lain seperti ma.na dan Ka.na.

Yang membedakan adalah, L.tru lebih ke busana yang praktis dan simpel, sedangkan Ka.na lebih ke busana dan hijab syar'i yang lebih tertutup.

Dan Ma.na sendiri baru diresmikan sejak 2 tahun lalu, dengan koleksi hijab yang beraneka ragam mulai dari segi empat, basic, sampai dengan trendi.

Berbagai koleksi tersebut diperuntukan bagi wanita dengan umur 25 tahun sampai dengan 55 tahun, ragam umur bisa luas karena L.tru ada produk basic yang disesuaikan dengan tren tiap tahun karena basic tahun awal dengan lainnya berbeda.

( BACA : Sukses dengan Bisnis Fashion, Victoria Beckham Rilis Produk Makeup Hasil Kolaborasi dengan Merek Internasional  )

Berbagai koleksinya terinspirasi dari tren hijab sesuai dengan lifestyle yang sekarang pemakainya perempuan yang aktif dan suka traveling, multi tasking, jadi baju secara fungsi menutupi tubuh dan akhirnya dibuat tren sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Sukses bertahan selama 12 tahun di bisnis fashion yang digelutinya diantara banyaknya saingan di industri mode adalah dengan cara memertahankan orisinalitas dan selalu melihat tren beberapa tahun ke depan.

Cara mempertahankan orisinalitas adalah dengan desain dan warna khas milik L.tru yang lebih deep, dan punya patokan cutting-cutting yang sesuai dengan ciri khas L.tru yang praktis dan simpel.

( BACA : Dari Kuliner, Shireen Sungkar Merambah Kebisnis Fashion Bareng Sang Kakak  )

Seperti fashion show tunggal L.tru bertema ‘Hello’ yang sukses memukau banyak mata sekaligus penikmat mode dan Grid.ID yang kala itu berkesempatan hadir menonton deretan koleksi terbarunya.

L.tru menandakan bahwa siluet simpel minimalis dapat hadir menjadi pilihan konsumen tanpa harus terlihat membosankan.

"Jadi kunci sukses yang sebenarnya adalah, bagaimana kita mempertahankan orisinalitas dan ketekunan dalam bersaing dengan para fashionpreneur yang lain," tutupnya.

Wah, menginspirasi sekali ya? (*)