"Jejak ban ini kemungkinan bekas ban dari bus yang direm sopir. Kalau jejak ban bekas remnya tiba-tiba menebal kemudian menipis lagi, kemungkinan karena remnya tidak berfungsi dengan baik. Sempat ngerem dan kecepatan berkurang, tapi karena remnya tidak terlalu berfungsi maka kecepatan bus meningkat lagi," ujar petugas olah TKP dari Polres Subang, Bripka D Iskandar di lokasi kejadian, Minggu (11/2/2018).
2. Olah TKP dengan bantuan drone
Pesawat tanpa awak alias drone difungsikan untuk memetakan lokasi kejadian.
Olah TKP menggunakan sejumlah alat yakni Varo yang berfungsi untuk memetakan lokasi secara tiga dimensi.
(Dituduh Lakukan Tindakan Kekerasan Sebelum Alami Kecelakaan, Sheila Marcia Katakan Hal Ini)
3. Jalur rawan kecelakaan
Turunan Emen yang berada di jalur arah Subang dari Bandung selama ini dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan.
Menurut Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik, jalur itu panjangnya mencapai 2.4 kilometer, membentang jalan dengan turunan dan kelokan curam dari pintu masuk Tangkuban Perahu hingga tikungan dengan plang nama Kampung Aster Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.
Lokasi kejadian persis di tikungan terakhir dari jarak 2,4 km tersebut.
Setelah jarak 2,4 km tersebut, masih membentang jalan hingga kawasan wisata Sari Ater hingga Kecamatan Jalan Cagak.
Hanya saja, turunannya tidak securam di track jalan sepanjang 2,4 km sebelumnya.
(Angkernya Tanjakan Emen Subang, Ini 8 Daftar Kecelakaan Mautnya )