Find Us On Social Media :

Kapan Berat Badan Mulai Turun Setelah Diet Dilakukan?

By Violina Angeline, Jumat, 23 Maret 2018 | 19:46 WIB

Menurunkan berat badan | lesslaparoscopy

Grid.ID - Beragam cara diet bermunculan di internet dan media sosial.

Mulai dari diet tanpa garam, diet keto, hingga yang terbaru adalah diet militer.

Semua diet ini dilakukan orang-orang untuk mengurangi berat badan mereka.

Apalagi bagi seorang wanita yang sangat memperhatikan penampilannya.

Kalian yang sedang berusaha menurunkan berat badan pasti ada pertanyaan, kapan berat badan bisa turun?

(BACA: Cabai dan 3 Makanan Lain yang Bisa Kurangi Rasa Lapar, Cocok nih Buat Pelaku Diet!)

Atau kapan IMT (Indeks Massa Tubuh) bisa masuk dalam kategori ideal?

Tapi sayangnya, tidak ada jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan itu,

Menurut Robbie Clark, seorang ahli gizi olahraga, tidak ada perhitungan pasti mengenai hal ini.

Karena setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda-beda, termasuk respon tubuh terhadap olahraga.

Kecepatan metabolisme tiap orang juga berbeda, sehingga sulit membuat patokan berapa cepat berat badan turun.

Misalnya orang yang sudah mulai berolahraga rutin 3 kali seminggu dan membatasi kalori bisa saja kehilangan 1 kg dalam 1,5 sampai 2 minggu setelah mulai diet.

Kalau untuk hitungan idealnya, penurunan berat badan setiap minggunya antara 0,5 sampai 1,5 kg.

Jadi dalam waktu sebulan bisa turun 2 sampai 5 kg.

Dan ingat, sangat tidak disarankan untuk menurunkan berat badan secara ekstrem.

Misalnya 10 hingga 20 kg per bulan, karena bisa-bisa kesehatan kamu yang bermasalah.

Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa cepat perubahan berat badan yang terjadi.

1. Faktor olahraga

Orang yang sama-sama melakukan olahraga 3 kali seminggu belum tentu mengalami penurunan berat badan yang sama persis.

Ini semua tergantung durasinya tiap latihan, intensitas latihan, dan juga jenis latihan olahraga yang dilakukan.

Maka dari itu, olahraga sulit dijadikan penentuan seberapa cepat berat badan turun.

2. Faktor biologis

Bicara soal kondisi biologis tentu tidak jauh-jauh dari metabolisme tubuh.

Tubuh harus menjalankan fungsi dasar (bernapas, berpikir, mengalirkan darah, dan lain-lain) yang akan menggunakan 50-70 persen kalori dalam tubuh.

Tingkat di mana tubuh menggunakan kalori atau energi untuk fungsi dasar tubuh saat istirahat ini disebut tingkat metabolisme basal atau basal metabolic rate (BMR).

(BACA: Ini loh Benefit dan Efek Samping Menurunkan Berat Badan dengan Diet Lemon)

Karena metabolisme setiap orang berbeda-beda, maka kecepatan berat badan turun setelah mulai diet pun akan beda juga antara satu orang dan lainnya.

3. Faktor asupan gizi

Asupan gizi juga menjadi faktor yang penting.

Idealnya, agar berat badan turun kurangi 500-1.000 kalori per hari.

Misalnya biasa makan nasi 200 gram setiap kali makan, kamu bisa menguranginya menjadi 100 gram.

Dari situ kamu telah mengurangi 175 kalori dari yang biasanya.

Pada kenyataannya, tidak semua orang akan patuh terhadap dietnya atau bahkan melakukan hal yang salah saat mengurangi makan.

Ada yang menganggap sudah mengurangi makan, tapi masih saja minum minuman tinggi kalori (es teh manis atau soda misalnya).

Ada juga orang yang memaksakan diri untuk memotong kalori terlalu banyak, misalnya 1.400 kalori.

Jadi mungkin saja berat badan turun dengan cepat, tapi tidak akan bertahan lama karena tubuh kekurangan nutrisi penting.

Inilah yang membuat kecepatan turunnya berat badan berbeda-beda bagi setiap orang.

4. Kondisi stres

Menurut dr. Pamela Peeke, stres bisa menghambat proses berat badan turun atau bahkan malah menambahkan berat badan.

Setiap kali stres, otak akan melepaskan hormon adrenalin.

Hormon ini membuat tubuh cenderung menyimpan energi (kalori) lebih besar dalam tubuh.

Pada saat yang sama, tubuh juga mengalami lonjakan kortisol, yang memberi tahu untuk segera mengisi energi meskipun kita belum banyak menggunakan kalori dalam tubuh.

(BACA: Inilah Jenis Keju Tersehat Menurut Pakar Gizi, Aman Untuk yang Sedang Diet)

Akibatnya kita jadi lapar, bahkan sangat lapar. Tubuh akan terus memompa kortisol selama stres berlanjut.

Kita pun jadi ngidam makanan manis, asin, dan tinggi lemak untuk merangsang otak melepaskan zat kimiawi otak yang menimbulkan efek senang dan menurunkan ketegangan.

Nah, pada orang yang sedang mengalami stres, penurunan berat badan akan semakin sulit dilakukan.

Dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menurunkan berat badan karena kondisi stres yang dialaminya.

Yang pasti kamu harus melakukan beberapa hal berikut ini kalau mau turun berat badan:

Selamat diet! (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Mulai Diet, Kapan Berat Badan Akan Turun?"