Find Us On Social Media :

Menelusuri Sejarah Manusia Pertama di Asia Melalui "The Peking Man Show" di Muzium Negara, Malaysia

By Septiyanti Dwi Cahyani, Jumat, 13 April 2018 | 21:27 WIB

Pameran Manusia Peking di Muzium Negara | Star2

Grid.ID - Manusia Peking bisa dikatakan sebagai salah satu penemuan fosil yang paling terkenal dalam sejarah paleoantropologi.

Penemuan ini membawa argumentasi baru dalam teori evolusi manusia.

KL'z Muzium Negara menjadi tuan rumah dalam pameran Manusia Peking: Pameran Situs Pusaka Zhokoudian, Asia Tenggara pertama.

Pameran ini memberi kesempatan kepada warga Malaysia untuk melihat ulang masa pra sejarah yang ditemukan pada tahap awal evolusi manusia.

(BACA:TKW Berusia 62 Tahun Ini Disiksa oleh Majikannya di Malaysia Hingga Tuli)

Pameran ini menampilkan sejarah manusia paling awal di Asia.

Dilansir Grid.ID dari laman Star2 terbitan 8 April 2018, ini merupakan kolaborasi antara Departemen Museum Malaysia (DMM) dengan Museum Situs Zhokoudian.

Pameran ini memberi kesempatan kepada warga Malaysia untuk melihat kisah di balik fosil yang digali dan interprestasi evolusioner dari bahan hominin Zhoukoudian.

Hal ini disampaikan oleh Dong Cuiping, selaku Direktur Museum Situs Zhoukudian pada peluncuran pameran di Muzium Negara.

(BACA:Juri MasterChef Inggris Sebut Rendang Buatan Seorang Kontestan Tidak Renyah Picu Kemarahan Netizen Indonesia dan Malaysia)

Pameran ini akan berakhir pada 16 Juni nanti.

Dalam pameran ini terdiri dari campuran fosil nyata dan replika, kumpulan kranium parsial, rahang bawah, gigi, tulang kerangka dan sejumlah batu yang ditemukan pada tahun 1918 di gua Zhoukhoudian dekat Beijing, Tiongkok.

Manusia Peking membuktikan bahwa leluhur manusia purba ini mampu membuat alat-alat, berburu mamalia dan bahkan melakukan upacara pemakaman.

Mereka juga bisa menyiapkan perapian dan memasak makanan.

(BACA:Produk Perawatan Kulit Halal dan Alami Merek Safi dari Malaysia Kini Hadir di Indonesia)

Dan ini menjadi bukti paling awal untuk penggunaan api oleh manusia.

Menurut Datuk Kamarul Baharin selaku Direktur Jenderal DMM, melalui acara ini memungkinkan warga Malaysia untuk mendapatkan pemahaman tentang situs Zhoukhoudian.

Baik itu melalui paleoantropologi, geologi kuartener atau paleoantologi.

Pada tahun 2015, DMM juga menyelenggarakan dua pameran berbasis Tiongkok lainnya yang bertajuk The Treassures From The Summer Palace dan Blue And White Porcelain di Late Yuan dan Early Ming Dynasties Maritime.

(BACA:Seorang Wanita Asal Malaysia Tergerak Hatinya Untuk Dirikan Sekolah di Indonesia, Kenapa ya?)

Pertunjukan Manusia Peking yang dilaksanakan di Galeri 1 Muzium Negara ini dibagi menjadi tiga bagian.

Ketika memasuki Galeri, kalian akan disambut oleh replika Manusia Peking yang bisa dikatakan sebagai bintang dari pameran.

Selain itu, kalian juga bisa menyaksikan parade tengkorak di Muzium Negara.

Mungkin kalian akan bertanya-tanya apa yang membedakan antara manusia peking dengan manusia modern.

(BACA:Bertemu Orang-orang Hebat Ketika Menjadi Reporter, Inilah Kisah Suzanne Mooney Sang Pendiri The Lost Food Project di Malaysia)

Ternyata, yang membedakan keduanya adalah pada bagian tengkoraknya.

Manusia peking memiliki dahi dan rahang yang kecil.

Selain itu, pameran ini juga mencakup perapian, endapan abu dan tulang yang terbakar.

Pameran ini juga menandai ulang tahun ke 44 hubungan diplomatik antara Malaysia dengan Tiongkok.(*)