Find Us On Social Media :

Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?

By Devi Agustiana, Kamis, 26 Maret 2020 | 20:37 WIB

Ilustrasi - Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?

Baca Juga: Menetap di Australia Selagi Wabah Corona, Carissa Putri Piknik Hingga Olahraga di Rumah Bersama Anak

Cairan pemutih tidak bisa dipakai ke semua permukaan benda.

Misalnya, hindari memakainya pada lantai kayu atau dinding yang dicat, karena bisa mengikis.

Lebih lanjut, cairan disinfektan dari pemutih pakaian bisa dipakai pada hampir semua permukaan di dapur, wastafel, keran air, atau pun gagang pintu.

Baca Juga: Dicecar Sule Perihal Pengeluarannya Tiap Bulan, Ashanty Malah Kepingin Pindah dari Rumah Mewahnya: Ngabisin Segitu Nggak Worth It!

Kemudian, bagaimana perbandingannya?

Menurut peneliti kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Joddy Laksmono, cairan pemutih pakaian yang biasa digunakan sehari-hari bisa dilarutkan dengan air biasa.

Mengutip dari Kompas.com, perbandingannya adalah 1:100.

Baca Juga: Sujiatmi Notomihardjo Kirim Anaknya Tempuh Pendidikan di Yogyakarta, Begini Tanggapan Ibunda Jokowi Saat Tahu Putranya Pulang ke Rumah Bersama sang Pacar: Rampung Kuliah Sudah Bawa...

"Anjuran dari WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan."

"Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan," kata Joddy.

Bahan pemutih yang telah diencerkan ini dapat mendisinfeksi dalam waktu kontak 10-60 menit.