Find Us On Social Media :

Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?

By Devi Agustiana, Kamis, 26 Maret 2020 | 20:37 WIB

Ilustrasi - Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Upaya melawan virus corona terus dilakukan berbagai semua orang.

Selain menjaga kebersihan diri, kini banyak warga yang aktif menyemprotkan disinfektan di lingkungan perumahan.

Sayangnya, sekarang selain harganya yang mahal, produk diisinfektan sulit dicari di pasaran.

Baca Juga: Harta Duniawinya Capai Rp 21,3 Miliar, Andre Taulany Sampai Panggil Petugas untuk Semprot Cairan Disinfektan di Seluruh Sudut Rumah Mewahnya yang Berlapis Emas

Warga pun akhirnya banyak yang membuat formula disinfektan sendiri.

Salah satu bahan yang banyak dipakai adalah pemutih pakaian (sodium hypochlorite) yang memang bisa membunuh kuman dan virus, termasuk virus influenza, staphylococcus, streptococcus, salmonella, dan juga virus salesma.

“Kita bisa menggunakan pemutih pakaian sebagai disinfektan permukaan benda, untuk menghancurkan struktur protein mikroorganisme seperti virus atau bakteri,” kata dokter layanan primer David Nazarian, seperti dikutip dari Insider.

Baca Juga: Loh, Kenapa Kita Harus Hindari Konsumsi Gula Saat Wabah Corona? Ini Loh Penjelasan Para Ahli

Sodium hypochlorite akan mengoksidasi atau membakar membran pelindung bakteri dan cangkang protein virus, sehingga mikroorganisme ini mudah dihancurkan.

Hal ini karena cairan tersebut secara efektif menyingkirkan patogen yang hidup di permukaan benda dan ada kemungkinan berpindah ke mulut atau hidung kita.

Meski demikian, ada beberapa panduan yang harus diketahui dalam memakai cairan pemutih pakaian untuk membersihkan permukaan benda di rumah.

Baca Juga: Menetap di Australia Selagi Wabah Corona, Carissa Putri Piknik Hingga Olahraga di Rumah Bersama Anak

Cairan pemutih tidak bisa dipakai ke semua permukaan benda.

Misalnya, hindari memakainya pada lantai kayu atau dinding yang dicat, karena bisa mengikis.

Lebih lanjut, cairan disinfektan dari pemutih pakaian bisa dipakai pada hampir semua permukaan di dapur, wastafel, keran air, atau pun gagang pintu.

Baca Juga: Dicecar Sule Perihal Pengeluarannya Tiap Bulan, Ashanty Malah Kepingin Pindah dari Rumah Mewahnya: Ngabisin Segitu Nggak Worth It!

Kemudian, bagaimana perbandingannya?

Menurut peneliti kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Joddy Laksmono, cairan pemutih pakaian yang biasa digunakan sehari-hari bisa dilarutkan dengan air biasa.

Mengutip dari Kompas.com, perbandingannya adalah 1:100.

Baca Juga: Sujiatmi Notomihardjo Kirim Anaknya Tempuh Pendidikan di Yogyakarta, Begini Tanggapan Ibunda Jokowi Saat Tahu Putranya Pulang ke Rumah Bersama sang Pacar: Rampung Kuliah Sudah Bawa...

"Anjuran dari WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan."

"Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan," kata Joddy.

Bahan pemutih yang telah diencerkan ini dapat mendisinfeksi dalam waktu kontak 10-60 menit.

Baca Juga: Tak Tahan Digoda Hawa Nafsu Selagi Sang Istri Jadi TKW di Arab Saudi, Seorang Pria di Lampung Tega Perkosa Putri Kandung Selama 7 Tahun, Ngakunya Khilaf

Menurut Environmental Protection Agency (EPA), sodium hypoclorite efektif melawan virus covid-10.

Namun, agar hasilnya optimal, setelah mengelap permukaan dengan cairan pemutih pakaian, diamkan dulu sekitar 10 menit.

Dilansir dari Tribun Manado, cara ini sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Belum Puas Galang Donasi Sampai Rp 1,3 Miliar, Maia Estianty Lelang Barang-Barang Mewahnya Demi Perangi Covid-19!

Saat ini desinfektan menjadi satu produk yang tengah diburu masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona alias covid-19.

Kandungan yang terdapat dalam desinfektan diklaim bisa membunuh pertumbuhan virus dan kuman, khususnya corona telah menjadi pandemi global ini.

Cara kerja pemutih pakaian sebagai disinfektan hampir sama dengan alkohol.

Baca Juga: Geram Banyak Warganya yang Masih Tak Patuhi Aturan Lockdown, Wali Kota di Italia Ancam Akan Kirim Polisi dengan Penyembur Api Jika Tetap Ngeyel!

Kandungan dalam pemutih pakaian bisa mengurai protein pada bakteri sehingga ampuh untuk membunuhnya.

Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna.

Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile juga spora.

Baca Juga: Belum Puas Galang Donasi Sampai Rp 1,3 Miliar, Maia Estianty Lelang Barang-Barang Mewahnya Demi Perangi Covid-19!

WHO menjelaskan, klorin adalah disinfektan terbaik untuk membunuh virus H5N1 (Avian Influenza).

Ada 2 alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan.

1. Produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.

Baca Juga: Bantu Tenaga Medis, Anne Avantie Kerahkan Pekerja Jahit Baju APD untuk Disumbangkan

2. Klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan nucleic acid.

Sementara itu, beberapa produk pemutih pakaian yang ekonomis dan banyak beredar di pasaran ini bisa digunakan untuk disinfektan:

Bayclin lemon

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

Baca Juga: Miliki Kerajaan Bisnis yang Sukses Raup Pundi-pundi Rupiah Skala Besar Hingga Miliki Istana Megah, Ashanty Justru Harus Rogoh Kocek Sampai Rp 26 Juta Hanya untuk Bayar Listrik!

Bayclin regular

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

Proclin pemutih

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

Baca Juga: Jika Terpaksa Harus Keluar Rumah Ketika Darurat Corona di Italia, Asmara Abigail Berbagi Cara Supaya Tak Mudah Terinfeksi

Soklin pemutih

Bahan aktif: Sodium hypochlorite (5.25%)

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

(*)