Find Us On Social Media :

Suka Makan Sushi? JIka Cara Konsumsinya Salah, Bisa Menjadi Makanan Tidak Sehat loh!

By None, Senin, 23 April 2018 | 14:34 WIB

Sushi

Grid.ID - Sushi, makanan khas Jepang, kini sudah banyak ditemui di berbagai penjuru Tanah Air.

Penggemarnya pun tak hanya orang dewasa, anak muda sampai anak-anak juga menyukainya.

Bukan karena rasanya yang enak, banyak yang mempercayai sushi adalah pilihan makanan yang bergizi.

Tetapi benarkah demikian? Apakah sushi benar-benar menyehatkan?

(Baca juga: Selain Pakaian Adat Daerah, Intip yuk Foto Pre Wedding Raditya Dika dan Anissa Aziza dengan Tema Santai, Kocak Banget!)

Sushi tradisional mengandung semua jenis makanan sehat yang diisi dengan ikan segar, dibungkus dengan lembaran rumput laut tipis dan disajikan dalam gulungan kecil yang rapi.

Namun para ahli mengingatkan untuk tidak mengharapkan sushi bisa melangsingkan pinggang jika kita sedang berdiet.

Sebab, salah satu masalah terbesar terkait dengan Sushi adalah mengontrol porsinya.

Meskipun terdapat berbagai jenis makanan sehat, sushi punya banyak kalori loh!

(Baca juga: Daftar 10 Finalis Indonesian Idol 2018 yang Akan Berkolaborasi Bersama Musisi Ternama Tanah Air)

"Satu gulungan sushi yang dipotong menjadi enam hingga sembilan potong dapat berisi sebanyak 500 kalori, dan gulungan udang pedas dengan bumbu memiliki sekitar 550 kalori, menurut United States Departement of Agriculture (USDA)," kata Isabel Maples, seorang ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Sebagian besar kalori berasal dari beras putih lengket yang digulung.

"Nasi sushi biasanya dibuat dengan menambahkan cuka dan gula, dan gula memberi lebih banyak kalori daripada nasi," kata Katherine Zeratsky, seorang nutritionist dari Mayo Clinic.

Nancy Farrell, seorang ahli gizi diet terdaftar di Fredericksburg menambahkan pernyataan Zeratsky, nasi sushi yang lengket dan manis ini juga dikemasi selama proses memasak dan perakitan, jadi bisa saja kita mengonsumsi setengah cangkir nasi saat makan sushi.

(Baca juga: Intip yuk Keseruan Sarwendah dan Thalia Memanen Daun Bawang, Kencur dan Daun Singkong di Kebun Sendiri)

"Sangat mudah untuk memasukkannya ke mulut Anda, tanpa menyadari berapa banyak nasi yang kita makan," kata Farrell.

Hal inilah terkadang membuat sushi menjadi tidak sehat. Karena terlalu suka dengan sushi, seseorang cenderung memakannya banyak-banyak.

Padahal bisa menambah kalori yang berujung pada beratnya timbangan.

Lantas bagaimana cara memakan sushi tanpa banyak menambahkan asupan kalori?

(Baca juga: Tak Disangka, Presiden Joko Widodo Bisa Nge-Rap, Intip yuk Aksi Kerennya!)

Selama berhati-hati memakannya, itu bisa menjadi pilihan diet yang sehat.

"Sushi benar-benar dapat menjadi ‘bagian dari diet sehat’, selama Anda berhati-hati tentang bagaimana dan apa yang Anda pesan. Itu tergantung pada bagaimana Anda melakukannya, Inilah yang harus diwaspadai," kata Zeratsky.

Pilih gulungan yang tepat

Bahan-bahan yang terselip di dalam (dan ditumpuk di atas) gulungan sushi adalah faktor penentu terbesar apakah sehat atau tidak.

(Baca juga: Aurelie Moeremans Buka-bukaan Nama Pacar Pertamanya, Giorgino Abraham kah?)

Ikan biasanya rendah kalori, tinggi protein dan dikemas dengan nutrisi kuat seperti omega-3.

"Sertakan sayuran kukus dan segar, yang kaya serat, dan alpukat, lemak yang sehat bagi jantung," kata Farrell, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Juga, hindari saus mayones (bahan utama dalam kebanyakan gulungan dengan isi “pedas”) atau sayuran yang digoreng dan digoreng (berlabel “renyah” atau “tempura”).

(Baca juga: Momen Manis Rafathar Dipangku Nagita Slavina yang Tertidur di Pesawat)

Kurangi saus kedelai

Mencelupkan sushi ke dalam saus dapat dengan cepat meningkatkan kadar natrium dan lemak.

Zeratsky merekomendasikan menambahkan sedikit (hanya sebagai perasa untuk lidah), daripada mencelupkan seluruh sushi ke dalam saus.

Sedangkan untuk kecap, bahkan satu sendok makan dari berbagai sodium yang dikurangi dapat mengandung 575 mg natrium: sekitar 25% dari batas harian yang disarankan.

Jika tidak bisa berpisah dengan kecap, Maples menyarankan untuk hanya memercikkan sedikit di atas sushi atau mencelupkan kelezatan pada sisi yang sehat.

Beberapa bumbu, di sisi lain, dikemas penuh dengan rasa dan nutrisi.

Jahe, yang populer dalam bentuk acar untuk menemani gulungan sushi, memiliki manfaat anti-inflamasi, juga pada lobak sebagai sumber vitamin C yang luar biasa.

(Baca juga: Arda Naff Ceritakan Pertemuan Pertama dengan Tantri Kotak di Kedai Bakso)

Ikan mentah yang berkualitas

Jika khawatir dengan efek samping penambahan berat badan, para ahli menyarankan harus tetap berhati-hati mengonsumsi ikan mentahnya.

"Ketika memakan apa pun yang mentah, tetap ada risiko bawaan, sakit dari bakteri atau parasit misalnya," kata Zeratsky.

Sehingga kamu harus bisa memastikan kualitas ikan mentah itu segar yaitu dengan mengamati apakah masih terdapat bau amis yang kuat atau tidak.

(Baca juga: Jarang Puji Adiknya, Akhirnya Raffi Ahmad Akui Kecantikan Syahnaz Sadiqah)

Bau amis dapat menandakan segar atau tidaknya ikan.

Kemudian, jangan memakan terlalu lama jika memesan sushi yang terdapat ikan mentah.

Menurut Food and Drugs Administration (FDA), ikan mentah tidak boleh ditinggalkan selama lebih dari 2 jam, atau lebih lama dari satu jam jika suhu ruangan 90 derajat atau lebih hangat.

Penting untuk diingat, parasit dapat bertahan hidup pada ikan mentah ketika suhu internalnya naik terlalu tinggi atau ketika ikan tidak dibekukan dengan benar.

 Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Sushi Bisa Menjadi Makanan Tidak Sehat, Bila Dimakan Dengan Cara Ini

(*)