Find Us On Social Media :

5 Fakta Mengejutkan di Balik Pengunduran Diri Belva Devara dari Staf Khusus Presiden, Salah Satunya Untuk Hindari Tudingan KKN

By Devi Agustiana, Kamis, 23 April 2020 | 08:08 WIB

Adamas Belva Devara mendadak mundur dari jabatan staf khusus Presiden, pihak istana buka suara.

Setidaknya, ada delapan perusahaan, termasuk Ruangguru, yang terlibat di dalam program dengan alokasi anggaran Rp 5,6 triliun untuk 5,6 juta peserta penerima manfaat Kartu Prakerja.

Setiap perusahaan yang menghadirkan pelatihan tentunya berpotensi mendapatkan pemasukan yang cukup signfikan dari program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja yang diinisiasi Jokowi itu belakangan ramai diperbincangkan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Pasalnya, tidak sedikit materi yang ada dibanderol dengan tarif selangit.

Padahal, pada saat yang sama, masyarakat kini tengah dihadapkan pada situasi ekonomi yang sulit.

Ada delapan perusahaan yang digandeng pemerintah untuk proyek Kartu Prakerja. Maka, jika dibagi rata, masing-masing perusahaan berpotensi meraup Rp 700 miliar.

Selain itu, harga kursus yang ditawarkan oleh platform tersebut juga dinilai terlalu tinggi.

Baca Juga: Denny Cagur Tunjukkan Deretan Mantan Pacar Baim Wong, Paula Verhoeven Kaget ketika Melihat Ada Sosok Ini: Ini Siapa Nih?

2. Jokowi memahami keputusan Belva

Presiden Jowo Widodo disebut telah memahami alasan Adamas Belva Syah Devara mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

“Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara,” kata Pram, (21/4/2020).

Belva Devara menjadi staf khusus milenial pertama yang mengundurkan diri pasca diperkenalkan untuk kali pertama oleh Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 21 November 2019 lalu.