Find Us On Social Media :

5 Fakta Mengejutkan di Balik Pengunduran Diri Belva Devara dari Staf Khusus Presiden, Salah Satunya Untuk Hindari Tudingan KKN

By Devi Agustiana, Kamis, 23 April 2020 | 08:08 WIB

Adamas Belva Devara mendadak mundur dari jabatan staf khusus Presiden, pihak istana buka suara.

 

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kabar mengejutkan datang dari salah satu anggota Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara.

Pengunduran diri CEO Ruangguru tersebut disampaikan melalui surat kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020.

Belva Devara kemudian menyampaikan hal tersebut melalui surat terbuka di unggahan Instagram-nya, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Trio Kwek-Kwek Nyanyi Bareng Lagi, Leony Vitria Bantah Momen Tersebut Kode Bakal Adakan Reuni

 

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva dalam kolom keterangan unggahan di atas.

Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruangguru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Baca Juga: 9 Tahun Hidup Sebatang Kara Sepeninggal sang Ayah dan Ibunya Dijebloskan ke Penjara, Begini Kabar Terbaru Putra Bungsu Mendiang Adjie Massaid

Berikut ini 5 fakta pengunduran diri Belva Devara dari Staf Khusus Presiden Jokowi selengkapnya.

1. Polemik Kartu Prakerja jadi alasan

Terlibatnya Ruangguru sebagai mitra pelatihan dalam program Kartu Prakerja menjadi sorotan oleh masyarakat luas.

Meski telah menegaskan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruangguru, Belva memilih mundur demi menghindari polemik.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," Ungkap Belva di Instagram, Selasa (21/4/2020).

"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," tambah Belva.

Setidaknya, ada delapan perusahaan, termasuk Ruangguru, yang terlibat di dalam program dengan alokasi anggaran Rp 5,6 triliun untuk 5,6 juta peserta penerima manfaat Kartu Prakerja.

Setiap perusahaan yang menghadirkan pelatihan tentunya berpotensi mendapatkan pemasukan yang cukup signfikan dari program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja yang diinisiasi Jokowi itu belakangan ramai diperbincangkan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Pasalnya, tidak sedikit materi yang ada dibanderol dengan tarif selangit.

Padahal, pada saat yang sama, masyarakat kini tengah dihadapkan pada situasi ekonomi yang sulit.

Ada delapan perusahaan yang digandeng pemerintah untuk proyek Kartu Prakerja. Maka, jika dibagi rata, masing-masing perusahaan berpotensi meraup Rp 700 miliar.

Selain itu, harga kursus yang ditawarkan oleh platform tersebut juga dinilai terlalu tinggi.

Baca Juga: Denny Cagur Tunjukkan Deretan Mantan Pacar Baim Wong, Paula Verhoeven Kaget ketika Melihat Ada Sosok Ini: Ini Siapa Nih?

2. Jokowi memahami keputusan Belva

Presiden Jowo Widodo disebut telah memahami alasan Adamas Belva Syah Devara mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

“Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara,” kata Pram, (21/4/2020).

Belva Devara menjadi staf khusus milenial pertama yang mengundurkan diri pasca diperkenalkan untuk kali pertama oleh Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 21 November 2019 lalu.

3. Singkat namun banyak pelajaran

Belva pun berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya.

Walau singkat, Belva merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.

“Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan,” kata Belva di Instagram, Selasa (21/4/2020).

“Sehingga di mana pun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI,” jelasnya.

4. Dinilai sudah tepat

Pengunduran diri Belva dinilai sudah tepat oleh pengamat komunikasi politik Ari Junaedi.

Ari mengatakan, langkah tersebut ikut “menyelamatkan” Presiden Jokowi dari tudingan tidak sedap, yakni memanfaatkan posisi kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

“Walau saya dianggap terlambat, namun saya memberi apresiasi positif atas pilihan mundur dari Belva. Berjuang untuk merah putih tidak harus berada di lingkungan Istana tetapi berkiprah nyata di amsyarakat,” kata Ari.

"Fokus membesarkan platform Ruangguru akan menjadi terpuji ketimbang menghadapi cibiran dan tuduhan KKN atas terpilihnya Ruangguru sebagai pelaksana pelatihan Prakerja," sambungnya.

Ari mengatakan, langkah mundur Belva seharusnya diikuti oleh staf khusus milenial yang lain seperti, Andi Taufan yang mengirim surat ke seluruh camat untuk menggandeng perusahaan pribadinya PT Amarta dalam penanganan Covid-19.

"Sikap Belva Adara jauh lebih terhormat dari Andi Taufan yang hingga sekarang belum memutuskan hengkang dari Istana," ujarnya.

5. Hindari media

Belva hingga kini belum memberikan keterangan langsung mengenai pengunduran dirinya tersebut.

Ia belum mau merespon pertanyaan-pertanyaan media karena ingin fokus dalam menyelesaikan hal yang tengah dihadapinya tersebut.

"Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu," kata Belva di Instagram, Selasa (21/4/2020).

“Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut,” tambahnya.

Sumber: Tribunnews, Kompas.com

(*)