Diantaranya rasa sakit yang membakar dari mulut ke perut, mual, muntah, sakit perut, masalah pernapasan, sesak dada, sakit kepala, perubahan pendengaran dan penglihatan.
Lalu, akan muncul kebiruan pada bibir, wajah, daun telinga, kuku, kantuk, hilang kesadaran, bahkan kejang.
Tak sedikit cairan disinfektan yang tertelan dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, tekanan darah rendah, urine gelap, dan tanda-tanda kerusakan hati dan ginjal.
Terlepas dari itu, Sihabudin, ayah balita berusia 2 tahun tersebut, mengaku botol plastik berisi cairan disinfektan tersebut disimpan dan disembunyikan di bawah kursi.
"Sempat dicegah sama eyangnya (kakek) juga. Tapi sepertinya sudah ada yang terminum," tutur sang ayah.
Mengetahui kejadian itu, Sihab langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan.
Beberapa saat kemudian korban akhirnya muntah.
Baca Juga: Berpikir Agar Tetap Higienis, Bolehkah Menyemprot Disinfektan pada Makanan? Ini Kata Ahli
Setelah diberikan pertolongan pertama, akhirnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernapasan.
Menurut dia, informasi dari petugas medis bahwa anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).