Find Us On Social Media :

Awas, Lebaran Nanti Jangan Berulang Kali Memanaskan Opor dan Rendang sebelum Dihidangkan! Ternyata Akibatnya Mengancam Jantung

By Devi Agustiana, Sabtu, 23 Mei 2020 | 10:25 WIB

Opor ayam menjadi salah satu hidangan wajib saat Lebaran tiba.

Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.

“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan opor dan rendang yang dipanaskan beberapa kali). Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja.

Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” jelas dia.

Baca Juga: Doa Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain, Disertai Nominal Zakat Fitrah

Mengutip laman Sajian Sedap, Chef Sabil Al Rasyid, seorang Resident Chef dari Chez Lely Culinary School memberikan tips membuat opor yang lebih gurih dan tidak mudah basi.

Gunakan kelapa yang tua karena memiliki kadar santan lebih banyak, aromanya lebih wangi, dan rasanya lebih gurih.

Komposisi santan kental dan encer juga menentukan kelezatan opor buatan kita.

Baca Juga: Jadi Janda Muda yang Dikerumuni Ivan Gunawan hingga Shaheer Sheikh, Ayu Ting Ting Disebut Abdul Rozak Justru Banyak Dilamar Pria Tua: Bapak-bapak Dateng Mau Jadi Mantu, Bawain Susu Bilqis!

- Untuk ayam kampung dan ayam pejantan, Chef Sabil biasanya menggunakan satu butir kelapa parut dan dibagi menjadi 800 mililiter santan encer, dan 200 mililiter santan kental.

Setelah santan diperas, ambil bagian atasnya sebanyak 200 mililiter untuk mendapatkan santan kental.

Sementara santan encernya dimasukkan kembali ke kelapa parut, dan diperas kembali sebanyak 800 mililiter.

Baca Juga: Video Call dengan Rizal Penjual Jalangkote Korban Bully di Pangkep, Evelin Nada Anjani: Perjuangan Adik Ini Nampar Banget Buat Aku...

Cara ini akan meningkatkan cita rasa santan encer menjadi lebih gurih.

- Jika menggunakan ayam broiler, cukup menggunakan 800 mililiter santan dengan komposisi 200 mililiter santan kental, dan 600 santan encer.

Perbandingan santannya lebih sedikit, karena ayam broiler memiliki kadar air yang lebih banyak dibanding ayam pejantan dan ayam kampung.

(*)