Find Us On Social Media :

Awas, Lebaran Nanti Jangan Berulang Kali Memanaskan Opor dan Rendang sebelum Dihidangkan! Ternyata Akibatnya Mengancam Jantung

By Devi Agustiana, Sabtu, 23 Mei 2020 | 10:25 WIB

Opor ayam menjadi salah satu hidangan wajib saat Lebaran tiba.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Lebaran adalah salah satun momen bahagia bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Selain akan kembali fitrah, di momen ini pula keluarga akan kembali berkumpul dan saling memaafkan satu sama lain.

Meski untuk lebaran 1441 H ini akan terasa sedikit berbeda, karena momen silaturahim sebagian besar akan dilakukan secara virtual akibat pandemi corona.

Baca Juga: Mantan Personil 4Minute Tandatangani Kontrak dengan Agensi Baru Sebagai Seorang Aktris!

Namun, tentu tidak mengurangi nilai di dalamnya.

Beberapa makanan yang kerap disajikan saat momen lebaran adalah opor dan rendang .

Kedua makanan ini memang sangat ikonik dan menjadi hidangan wajib ketika Idul Fitri tiba.

Baca Juga: Kabar Penikahan Dini Selebgram Berusia 16 Tahun, Psikolog: Stop Romantisasi Pernikahan Anak! Perkawinan Bukan Hanya Soal Cinta

Saat Lebaran, opor dan rendang ini biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama keluarga besar, bukan?

Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.

Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.

Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu.

Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis.

Baca Juga: Bebas dari Penjara Tanpa Sambutan Ibunda, Roro Fitria Curhat Beratnya Hidup Setelah Ibunya Meninggal

Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, seorang ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.

Menurut dia, opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan.

Baca Juga: Viral Konten Selebgram Nikah Muda dan Dinilai Romantisasi Pernikahan Anak, KPAI: Jangan Viralkan!

Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.

Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.

Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.

Baca Juga: Roro Fitria Mengaku Pernah Jadi Finalis Puteri Indonesia, Ruben Onsu: Kok Bisa?

Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.

“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista, Selasa (19/5/2020).

Baca Juga: Disebut Calon Siswa Tak Naik Kelas, Putra Inul Daratista Menangis Kejer hingga Sang Ibu Tertawa: Takut Sama Bapaknya yang Melotot

Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.

Sama halnya dengan memasak berulang kali, memasak santan terlalu lama bisa juga menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.

“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama dipanaskan,” jelas dia.

Baca Juga: Dituduh Melakukan Kekerasan Pada Anak Tiri, Lee Sachi Angkat Bicara

Rista memaklumi banyak orang pernah memanaskan opor dan rendang, terutama saat Lebaran tiba.

Hal itu dilakukan untuk mencegah tindakan mubazir karena membuang makanan.

Dia pun berpendapat, dalam sebulan, boleh saja memakan opor atau rendang yang dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.

Baca Juga: Panduan Bayar Zakat di Tengah Pandemi Corona, Masihkan Harus Berjabat Tangan?

Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.

“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan opor dan rendang yang dipanaskan beberapa kali). Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja.

Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” jelas dia.

Baca Juga: Doa Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain, Disertai Nominal Zakat Fitrah

Mengutip laman Sajian Sedap, Chef Sabil Al Rasyid, seorang Resident Chef dari Chez Lely Culinary School memberikan tips membuat opor yang lebih gurih dan tidak mudah basi.

Gunakan kelapa yang tua karena memiliki kadar santan lebih banyak, aromanya lebih wangi, dan rasanya lebih gurih.

Komposisi santan kental dan encer juga menentukan kelezatan opor buatan kita.

Baca Juga: Jadi Janda Muda yang Dikerumuni Ivan Gunawan hingga Shaheer Sheikh, Ayu Ting Ting Disebut Abdul Rozak Justru Banyak Dilamar Pria Tua: Bapak-bapak Dateng Mau Jadi Mantu, Bawain Susu Bilqis!

- Untuk ayam kampung dan ayam pejantan, Chef Sabil biasanya menggunakan satu butir kelapa parut dan dibagi menjadi 800 mililiter santan encer, dan 200 mililiter santan kental.

Setelah santan diperas, ambil bagian atasnya sebanyak 200 mililiter untuk mendapatkan santan kental.

Sementara santan encernya dimasukkan kembali ke kelapa parut, dan diperas kembali sebanyak 800 mililiter.

Baca Juga: Video Call dengan Rizal Penjual Jalangkote Korban Bully di Pangkep, Evelin Nada Anjani: Perjuangan Adik Ini Nampar Banget Buat Aku...

Cara ini akan meningkatkan cita rasa santan encer menjadi lebih gurih.

- Jika menggunakan ayam broiler, cukup menggunakan 800 mililiter santan dengan komposisi 200 mililiter santan kental, dan 600 santan encer.

Perbandingan santannya lebih sedikit, karena ayam broiler memiliki kadar air yang lebih banyak dibanding ayam pejantan dan ayam kampung.

(*)