Find Us On Social Media :

Berniat Lindungi Keponakannya, Seorang Petani Bawang di Madura Justru Jadi Sasaran Amarah Rekannya Hingga Tewas Bersimbah Darah

By Novia, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 16:00 WIB

Berniat Lindungi Keponakannya, Seorang Petani Bawang di Madura Justru Jadi Sasaran Amarah Rekannya Hingga Tewas Bersimbah Darah

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Selamatkan keponakannya dari amukan petani bawang, Mustaji (60) mengalami nasib nahas.

Asmui (pelaku) yang merupakan petani bawang di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini mulanya hendak menyasar Dayat, keponakan Mustaji.

Asmui menduga adanya hubungan gelap antara istrinya dan Dayat hingga membuatnya tersulut emosi.

Baca Juga: Mengira Keponakannya Disantet dan Diguna-guna Menggunakan Ilmu Hitam, Dua Warga Nekat Lakukan Tindak Pembunuhan Sadis Terhadap Oknum Dukun di Sumenep! 

Asmui yang membabi buta dengan kemarahannya, malah mendaratkan amukannya pada Mustaji.

Melansir dari Surya.co.id pada Sabtu (29/8/2020), amukan Asmui dikabarkan berlangsung di Desa Ponjenan Barat.

Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah PS menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (26/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Seorang Suami Bakar Istrinya Hidup-hidup, Bermula dari Ajakan Makan Bersama Ditolak

Saat itu, Mustaji dikabarkan sedang menyiram bawang di lahan pertanian miliknya.

Saat menyiram tanamannya, Mustaji ditemani oleh 4 petani lain, di mana salah satunya merupakan Dayat yang tak lain adalah keponakannya.

Tak lama kemudian, Asmui dan Mat Fauzi (rekan pelaku) datang ke lahan milik korban.

Baca Juga: Tersulut Emosi saat Dicaci Maki Kawanan Pelajar, Petani di NTT Spontan Habisi Nyawa Salah Satu Pelaku Secara Sadis!

Mustaji yang curiga akan terjadi perselisihan langsung meminta Dayat untuk segera pergi.

Nahasnya, ketika Dayat berhasil melarikan diri dari lokasi, Mustaji justru menjadi sasaran brutal Asmui.

Tanpa basa-basi, Asmui langsung membabat rekannya itu dengan celurit tanpa ampun.

Baca Juga: 15 Jam Menahan Rasa Sakit Akibat Jarinya Terjepit di dalam Grendel Kunci Gembok, Bocah Berusia 7 Tahun Ini Diselamatkan Secara Dramatis!

Akibat kemarahan Asmui yang membabi buta, Mustaji meregang nyawa di lokasi kejadian.

Dengan sejumlah luka sabet di bagian kepala dan sekujur tubuhnya, korban akhirnya tewas.

"Tersangka yang sudah diamankan oleh anggota Opsnal Polres Pamekasan hanya Samui. Sedangkan Mat Fauzi masih dalam pengejaran karena melarikan diri," kata AKP Nining Dyah, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Tanpa Basa Basi, Massa Langsung Bakar Kantor BKD di Memberamo Raya Papua Gegara Tak Terima dengan Hasil Tes CPNS!

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kanit Reskrim Polsek Tamberu Pamekasan, Brigadir Andika Pramono perselisihan ini diduga dari hubungan asmara.

Konflik bermula saat Dayat diduga telah mengganggu istri tersangka, Asmui.

Tak terima istrinya telah diganggu, akhirnya tersangka mendatangi Dayat.

Baca Juga: Banting Tulang Dampingi Ibu Negara, Ajudan Cantik Iriana Jokowi Bongkar Perlakuan sang Istri Presiden Selama 6 Tahun Dirinya Mengabdi: Pengalaman yang Tak Ternilai Bagi Kami...

"Saat pelaku ini datang ke sawah, Dayat langsung disuruh lari oleh korban."

"Sedangkan korban tidak lari, karena dia menyangka tidak akan mungkin pelaku mau membunuh dirinya karena masih memiliki ikatan keluarga," kata Brigadir Andika Pramono.

Namun sayang, dugaan korban rupanya salah, pelaku masih tega menganiaya Mustaji menggunakan sebilah celurit.

Baca Juga: Seorang Istri Mengaku Berprofesi Sebagai Polwan hingga Sukses Gelapkan Uang Senilai Rp 204 Juta, Suami di Sumatera Barat Baru Menyadari Telah Ditipu Usai 5 Bulan Menikah!

Sementara itu melansir dari Kompas.com, tindak penganiayaan berujung maut juga terjadi di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.

Suwanto (56) dikabarkan nekat melakukan tindak penganiayaan terhadap istri dan menantunya.

Dari hasil penyelidikan dan kesaksian warga sekitar, rupanya Suwanto memiliki gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Jadi Tempat Curhat Masalah Rumah Tangga Seorang ASN, Chat Pribadi Sekda Bondowoso Bocor dan Dinilai Tak Etis Setelah Ponsel Sang Dokter Gigi Dikabarkan Hilang

Akhirnya, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo masih melakukan penelusuran lebih lanjut untuk menuntaskan kasus.

"Untuk proses hukum, nanti biar hakim yang memutuskan dan itu memang ranahnya hakim. Yang dilakukan penyidik adalah, mengumpulkan seluruh alat bukti terkait dengan kasus ini," ujar Kusworo.

(*)