Find Us On Social Media :

Sang Putri Telah Tidur Lelap, Perjuangan Rau Selama 16 Bulan Menderita Sleeping Beauty Syndrome Berakhir di Bangku Operasi

By Novia, Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:00 WIB

Ilustrasi bayi tidur

Selama menjalani perawatan inilah, gejala Sleeping Beauty Syndrom mulai tampak.

Selama 10 hari tak ada perkembangan, Rau akhirnya dirujuk ke rumah sakit swasta selama dua bulan lebih.

"Ada penyakit baru di tubuh Rau. Kata dokter Hidrosefalus dan meningitis TB," ujar Ratnawati.

Baca Juga: Sang Anak Idap Penyakit Langka, Presenter Ini Terpuruk Lantaran Jobnya Direbut Sahabat Sendiri: Gue Benci Lu!

Lebih dari dua bulan di rumah sakit tersebut, Rau dikabarkan tak lagi membuka mata.

Seiring dengan adanya pandemi covid-19, akhirnya perawatan sang bocah di hentikan.

Sebagai gantinya, Rau akhirnya menjalani pengobatan alternatif.

Baca Juga: Dulu Hidup Nelangsa Jadi Cleaning Service, Komedian Ini Kini Pontang-panting Jualan Cireng Selama Pandemi Corona Demi Putranya yang Divonis Penyakit Langka

Alhasil, keadaan Rau dikabarkan berangsur membaik, hanya saja kesehatan sang bocah menjadi sangat sensitif dan trauma ketika dibawa ke luar rumah.

"Sensitif sekali kesehatannya makanya jarang saya bawa keluar rumah," ungkap Ratnawati.

Namun sayang hal tersebut tak bertahan lama dan takdir untuk Rau berkata lain.

Baca Juga: Mengalami Gejala Covid-19, Bocah 3 Tahun Ini Seolah Tak Bernyawa Seperti Zombie, Dokter Justru Mendiagnosisnya dengan Penyakit Langka Ini

Sofiatu Jannah selaku ibu kandung sang bocah mengaku sudah ikhlas menskipun tak lepas dari kesedihan.

"Sekarang Rau sudah meninggal. Meskipun sangat sedih, saya sudah banyak berkorban agar Rau bisa bertahan hidup. Mungkin Allah lebih sayang Rau," ujar Sofia.

Ya, Sindrom putri Tidur sering kali disebut juga dengan istilah Kleine-Levin Syndrom (KLS).

Baca Juga: Sempat Mengidap Penyakit Langka, Selvi Kitty Khawatirkan sang Putra di Tengah Wabah Virus Corona

Melansir informasi dari Tribunnews.com, sindrom putri tidur merupakan kelainan yang diderita pada syaraf yang membuat penderitanya tidur dalam waktu lama.

Tergolong sebagai penyakit langka, sindrom putri tidur memiliki gejala khas terkait pola tidur penderitanya, yaitu penderitanya bisa tidur dalam jangka waktu yang lama (hipersomnia).

Sindrom putri tidur biasanya menyerang remaja, dan sekitar 70 persen penderitanya adalah kaum pria.

(*)