Find Us On Social Media :

Rintihan Pilu Istri Sah di Palembang, Pasrah Ditarik Hingga Diseret Suami di Depan Anaknya Gegara Cekcok dengan Pelakor: Wanita itu Selingkuhan Suami Saya!

By Novia, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 05:11 WIB

Ilustrasi penganiayaan

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Baru-baru ini seorang ibu rumah tangga kembali laporkan suaminya pada pihak berwajib.

Tak terima dipelakukan kasar oleh suaminya di hadapan sang buah hati, OY (41) laporkan suaminya dengan tindak KDRT.

Nekat melakukan kekerasan dan menyeret OY di depan anak-anaknya, MS (43) akhirnya diamankan pihak berwajib untuk dilakukan pemeriksaan.

Melansir informasi dari Kompas.com Jumat (16/10/2020), OY tindak kekerasan yang dilakukan suaminya terjadi di kawasan Kecamatan Kalidoni, Pelambang sekitar pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Dua Kali Pernikahannya Gagal hingga Sempat Trauma Pernah Alami KDRT, Yuni Shara Beberkan Tipe Pria Idamannya: Aku Suka Bad Boy

Di tempat tersebut mulanya OY tengah berjalan santai dengan anak-anaknya.

Namun, karena melihat seorang wanita yang diduga selingkuhan suaminya, OY mendekati wanita tersebut.

"Kami sempat cekcok saat bertemu. Wanita itu selingkuhan suami saya," jelas OY saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Kamis (15/10/2020).

Saat terlibat cekcok, wanita yang diduga pelakor itu akhirnya menghubungi MS dan melaporkan tindakan OY pada suaminya.

Baca Juga: Dua Kali Pernikahannya Gagal hingga Sempat Trauma Pernah Alami KDRT, Yuni Shara Beberkan Tipe Pria Idamannya: Aku Suka Bad Boy

Tak lama setelah di telepon wanita tersebut, MS akhirnya datang dan menjemput OY untuk pulang.

Menolak ajakan sang suami, OY akhirnya ditarik dan diseret hingga mengalami sejumlah luka.

"Ketika tangan saya ditarik, saya jatuh. Bukannya ditolong, saya malah diseret di depan anak kami," ujarnya.

Kesal diperlakukan demikian, OY pun memilih melaporkan suaminya tersebut ke polisi untuk dilakukan proses hukum.

Baca Juga: Ogah Terima Nasihat Istrinya, Seorang Suami Nekat Siram Wanita yang Telah Dinikahinya Tersebut Menggunakan Air Keras, Korban Berseloroh Penuh Murka: Saya Benar-Benar Tidak Terima!

"Saya tidak tahan lagi selalu diperlakukan kasar," ucapnya.

Lebih lanjut, Kasubag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene pun membenarkan adanya laporan.

Saat in, laporan OY akan diproses oleh Satreskrim untuk dilakukan pemeriksaan.

"Terlapor adalah suami dari korban, motifnya dugaan selingkuh. Sejauh ini kita masih mengumpulkan keterangan dari korban serta bukti visum," jelas Irene.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban KDRT, Anak Okan Cornelius Pernah Sembunyikan Alasan Tubuhnya Memar!

Tak hanya di Palembang, tindak kekerasan dalam rumah tangga juga terjadi di Tuban, Jawa Timur.

Melansir informasi dari Tribunnews.com, akhirnya kepala desa di Kabupaten Tuban bernama Sugiyanto (41) dilaporkan istrinya pada pihak berwajib.

Rani Hanggar (24), melaporkan suaminya atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Benar ada laporan atas kasus KDRT, terlapor Kades Banyuurip," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri dikonfirmasi, Kamis (15/10/2020).

Baca Juga: Berebut Mobil dengan Sang Istri, Oknum Anggota DPRD di Bojonegoro Dilaporkan pada Pihak Berwajib atas Dugaan Penganiayaan dan KDRT

Tindak kekerasan dalam rumah tangga ini dikabarkan telah dipicu dari percekcokan korban yang memegang ponsel suaminya.

Tak terima ponselnya berada di tangan istri, pelaku membentak dan memukul mulut korban hingga berdarah.

Tak henti sampai di sana pelaku bahkan kembali menjambak dan menarik lengan korban hingga mengalami lebam.

"Laporannya memang begitu, tapi masih kita dalami. Kasus ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim," ujarnya.

Baca Juga: Penyanyi Cantik Ini Blak-blakan Trauma Berat Gegara KDRT sampai Nekat Gunakan Sex Toy untuk Kepuasan Seksual, Ini 3 Bahaya Kalau Sembarangan Pakai Alat Bantu Seksual

Sementara itu, Kepala Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Sugiyanto menyatakan, belum menerima panggilan pertama dari polisi.

Disinggung laporan istri yang mengaku dipukulnya bagian mulut hingga berdarah, dia menjawab justru terbalik.

"Ya biarkan saja terserah laporannya, saya akan ikuti proses hukum," tutup Kades.

(*)