Find Us On Social Media :

Sempat Peluk Rekannya Sambil Menangis dalam Kondisi Lemas, Remaja di Purbalingga Tewas Usai Tersambar Petir Saat Mendengarkan Musik Melalui Ponsel

By Novia, Senin, 9 November 2020 | 13:45 WIB

Polisi mengecek lokasi remaja tersambar petir di Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Nasib malang baru-baru ini mengintai seorang remaja di Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Pasalnya remaja berinisial HP (15) dikabarkan tewas tersambar petir saat mendengarkan musik melalui ponselnya.

Peristiwa tragis yang menimpa HP, disebutkan telah berlangsung Minggu (8/11/2020).

Baca Juga: Seorang Nenek Syok Temukan Cucunya Tergeletak Tanpa Busana, Tewasnya Pelajar SMA di Sumatra Barat Ini Diduga Bermula dari Rasa Sakit Hati

Melansir informasi dari Kompas.com, Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat Purnomo mengatakan kejadian tersebut berlangsung saat korban berada di kamar bersama rekanya BNP (16).

Bersantai mendengarkan musik saat hujan, HP justru alami nasib malang.

"Saat itu saksi dan korban sedang mendengarkan musik melalui ponsel. Tiba-tiba terdengar suara petir yang cukup keras menyebabkan saksi dan korban berikut ponselnya terpental," jelasnya, Senin (9/11/2020).

Baca Juga: Tak Terima Cintanya Ditolak Keluarga sang Kekasih, Pria di Mataram Barat Nekat Bakar Rumah Orang Tua Pacarnya: Saya Sakit Hati, Emosi!

Kaget setelah tersambar petir, korban sempat berpelukan sembari menangis dalam kondisi lemas.

BNP akhirnya berteriak meminta tolong hingga orang tua dan warga sekitar langsung berdatangan.

Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit dengan sigap, namun korban HP tak dapat diselamatkan.

"Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Padamara. Namun karena kondisinya kritis selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Siaga Medika Purbalingga."

Baca Juga: Libatkan Dua Istrinya untuk Jadi Pengedar Narkoba, Suami di Riau Justru Melarikan Diri dan Tinggalkan Istrinya Saat Diamankan Polisi

"Saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ujarnya.

Menyikapi musibah tersebut, AKP Agus mengimbau agar masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Ia juga menyampaikan alat elektronik jenis apapun sebaiknya tak digunakan lebih dahulu saat hujan masih berlangsung.

Baca Juga: Siaga Level III, Gunung Merapi Kembali Gugurkan Lava dengan Jarak Luncur 3000 Meter

"Walaupun berada di dalam rumah saat turun hujan disertai petir sebaiknya tidak menggunakan barang-barang elektronik."

"Karena berpotensi menarik arus listrik dan bisa menyebabkan tersambar petir," tandasnya.

Tak hanya HP, baru-baru ini seorang warga bernama Marwan (23) di Sukabumi juga mengalami hal serupa.

Melansir informasi dari Tribunnews.com, Marwan disebutkan tewas tersambar petir pada Jumat (6/11/2020).

Baca Juga: Tergeletak di Pinggir Jalan dengan Mata Terbuka, Wanita Cantik Ini Bikin Geger Warga Tasikmalaya hingga Tak Ada yang Berani Mendekat

Warga Kampung Neglasari, Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu tersambar petir saat memperbaiki atap tempat kerjanya yang bocor.

Plt Camat Surade Ukat Sukayat mengatakan, kejadian tersambar petir tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

"Pas hujan besar dan banyak petir korban yang bekerja di sebuah konveksi yang berlokasi di Cibarehong, Desa Jagamukti, naik ke atap genting untuk memperbaiki genting atap tempat kerjanya yang bocor dan sewaktu di atap genting korban tersambar petir," jelas Surade.

Baca Juga: Tikam Saudara Iparnya Demi Bela sang Kakak hingga Meregang Nyawa, Pemuda 19 Tahun Akui Menyesal : Waktu Bertengkar, Ada Ucapan Dia yang Membuat Saya Geram

Korban langsung dibawa ke RSU Jampang Kulon untuk mendapatkan pertolongan medis, namun sayang Marwan tak dapat di selamatkan.

"Korban langsung dibawa oleh warga dan pemilik konveksi ke RS Jampang Kulon dan meninggal dunia di RS Jampang Kulon, sekarang korban sudah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka," ucapnya.

(*)