Find Us On Social Media :

Bak 'The Queen's Gambit' di Kehidupan Nyata, Grandmaster Catur Wanita 22 Tahun Ini Patahkan Stereotype: Itu Bukan Hanya Permainan Pria

By Silmi Nur Aziza, Sabtu, 19 Desember 2020 | 12:20 WIB

Dorsa Derakhshani

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur AGrid.ID - Dorsa Derakhshani bersumpah untuk tidak menonton Netflix sampai dia mendapatkan tujuannya.Tetapi Dorsa Derakhshani yang merupakan di senior Universitas Saint Louis itu tidak dapat menahan diri untuk tidak menonton serial hit baru The Queen's Gambit.Karena bagaimanapun cerita The Queen's of Gambit hampir mirip dengan kisah hidupnya.

Baca Juga: Ceritakan Kehidupan Asmaranya, Kim Jong Kook Ngaku Pernah Diputus Kekasih Gara-gara Kebanyakan OlahragaDalam serial Netflix The Queen's Gambit, seorang gadis yatim piatu bernama Beth (diperankan oleh Anya Taylor-Joy) unggul dalam catur saat melawan setan pribadi, dan sering kali mengalahkan pria dua kali lebih tua darinya."Aku merasa banyak terhubung dengan Beth," kata Dorsa Derakhshani melansir People.Lahir di Teheran, ayah Dorsa Derakhshani adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang psikolog.

Baca Juga: Kempat-kempot Bayar Cicilan Rumah Mewahnya yang Senilai Rp 17 Miliar, Iis Dahlia Nekat Banting Tulang Jualan Pempek Palembang, Ibunda Devano Danendra: Cus Bund, Dibeli...

Well, Dorsa Derakhshani adalah seorang anak yang dewasa sebelum waktunya.Dia bahkan belajar membaca pada usia 2 dan pada usia 6 Dorsa Derakhshani mulai pelajaran catur.Dua tahun kemudian, pada usia 8 tahun, dia menerima penghargaan Kejuaraan Nasional catur dengan mengenakan gaun putri dan tiara.

“Ketika mulai bermain catur, aku sangat menikmati gagasan bahwa aku bisa bermain dengan siapa saja, di mana saja, dan mengalahkan mereka,” kata Dorsa Derakhshani."Aku baru saja memamerkan otakku," imbuhnya.

Baca Juga: Dulu Gandengan Tangan dengan Cita Citata, Jordi Onsu Kini Malah Kepergok Pose Mesra bak Prewedding Bareng Frislly Herlind, Netizen: Akhirnya yang Ditunggu-tunggu!Dorsa Derakhshani membuat berita nasional pada tahun 2017, dan Wall Street Journal menyebutnya sebagai salah satu feminis paling berani di dunia ketika Federasi Catur Iran secara terbuka mengeluarkannya dari tim karena tidak mengenakan jilbab."Memiliki kebebasan untuk mengenakan apa yang kuinginkan, dan menjadi yang kuinginkan, adalah hal yang besar," kata Dorsa Derakhshani.Setelah lulus SMA, ia bermain catur secara kompetitif selama satu tahun di Spanyol, sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah di Saint Louis University dengan beasiswa catur.

Baca Juga: Ungkapan Cinta Kalina Ocktaranny ke Azka Corbuzier Berujung Sindiran NetizenDi sela-sela belajar, dia berkompetisi (sekarang melalui Zoom) sebagai anggota Federasi Catur AS.Wanita 22 tahun itu bahkan mengajar kelas catur untuk mendorong wanita lain bermain."Catur bukan hanya permainan pria," katanya. "Aku suka pertarungannya."Meski begitu, seperti bintang The Queen's Gambit, dia juga menemukan seksisme di turnamen catur.

Baca Juga: Aura Kasih Tepis Isu Perceraiannya Dilatarbelakangi Masalah Keuangan dan Orang Ketiga"Aku merasakan apa yang dirasakan Beth dan aku sama-sama tumbuh dengan bertahan dalam masyarakat ini, dan harus berjuang untuk mendapatkan rasa hormat dan kesetaraan--aku di Iran, dan Beth di tahun 60-an," katanya."Tapi aku berharap anak-anakku tidak merasakannya. Kuharap anak-anakku tidak perlu merasa perlu untuk berjuang dan mendapatkan rasa hormat," imbuhnya.

(*)