Find Us On Social Media :

Tak Memiliki Latar Belakang Dunia Kedokteran dan Kesehatan, Intip Profil Budi Gunadi Sadikin yang Didapuk Presiden Gantikan Terawan Jadi Menteri Kesehatan

By Novia, Rabu, 23 Desember 2020 | 13:30 WIB

Budi Gunadi Sadikin

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri AstutiGrid.ID - Ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kesehatan gantikan Terawan Agus Putranto, nama Budi Gunadi Sadikin tengah menjadi perbincangan hangat.Ya, bukan sosok asing bagi masyarakat di Tanah Air, pria yang akrab disapa BGS itu sebelumnya diketahui kerap wara wiri di berbagai posisi perusahaan plat merah.Diketahui menjabat sebagai wakil menteri BUMN dan juga menempati berbagai posisi strategis di perusahaan milik negara, Budi Gunadi sempat diragukan masyarakat saat di ditunjuk menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Ashanty Sedang Nelangsa Keponakannya Dibui, Krisdayanti Justru Pamer Duduk Mentereng di Kursi Parlemen Membahas BPJS: Dari Ruang SidangDinilai tidak memiliki latar belakang di dunia kedokteran ataupun kesehatan, Budi Gunadi akhirnya menuai sorotan dari sejumlah kalangan.Dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/12/2020), menilik rekam jejak dan karier Budi Gunadi Sadikin, ia memang diketahui lebih banyak berkecimpung di dunia perbankan.Diketahui berkuliah di Institut Teknologi Bandung di bidang Fisika Nuklir, Budi Gunadi lulus pada tahun 1988 silam.

Baca Juga: Ini Tantangan Terbesar Tenaga Kesehatan dalam Menurunkan Angka Stunting di IndonesiaMemilih berkarier di bidang keuangan, Budi Gunadi sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.Tak sampai di situ, rekam jejak karier Budi Gunadi memang tak perlu diragukan dalam kemampuan mengelola masalah keuangan.

Sebab, Budi Gunadi memiliki sebutan sebagai CLU yang memiliki spesialisasi dalam asuransi jiwa dan perencanaan harta benda.Ya, Budi Gunadi semakin melebarkan sayap saat dirinya diketahui menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang saat itu menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Anti Memakai Masker Selama Pandemi Covid-19, Ahmad Dhani Berikan Pembelaan: Aku Ikut Pak TerawanKarier Budi Gunadi di bankier terbilang sangat senior dan di dalam sektor keuangan nama calon Menkes itu terbilang cukup berkilau.Sebab selain asuransi hingga perbankan, ia juga sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang, pada 1988–199.Selain itu, Budi Gunadi juga pernah menjadi General Manager Electronic Banking dan Chief GM Jakarta.Dari sekian perjalanan dan rekam jejak karier Budi Gunadi yang masih sangat panjang, akhirnya, nama Budi Gunadi semakin mentereng saat mengantongi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Dituding Melakukan Wawancara Imajiner Setelah Hadirkan Bangku Kosong untuk Menkes Terawan, Najwa Shihab Tegas Beri KlarifikasiTak laman menjadi Dirut Inalum, karier terakhir Budi Gunadi sebelum diangkat menjadi Menteri Sosial yakni menjadi wakil menteri BUMN mendampingi Erick Thohir.Ya, meskipun tak ada latar belakang pendidikan di dunia kesehatan dan rekam jejak di kedokteran hingga diragukan masyarakat, ekonom INDEF Bhima Yudhistira mengakui bahwa susunan kabinet kali ini cukup unik.

Hal itu dikarenakan posisi Menkes justru diberikan kepada pebisnis yang tidak memiliki rekam jejak ilmu kesehatan."Ya susunan kabinet yang baru ini menurut saya adalah susunan kabinet yang cukup unik ya, reshuffle kali ini.""Kenapa cukup unik? Karena bidang ekonomi justru ditempatkan di pos kesehatan ya," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga: Cecar Menteri Kesehatan Terawan untuk Hadir di Panggung Mata Najwa, Najwa Shihab Beri Ketegasan: Warga Negara Punya Hak untuk Mengetahui Apa yang Sudah, Sedang dan Akan Dilakukan Negara!Ya, menurutnya, jika pebisnis ditempatkan pada posisi Menkes, maka kemungkinan persoalan kesehatan malah diselesaikan secara ekonomi.Lebih lanjut ia menambahkan, dipilihnya Budi Gunadi dianggap sebagai cara baru Jokowi dalam menangani pandemi, yaitu melalui sisi bisnis."Sehingga dibutuhkan eksekutor yang memahami bisnis ya, lebih pemahaman bisnis ya, yaitu pak Budi Gunadi ya, jadi mungkin itu," pungkas Bhima dikutip dari Tribunnews.com.

(*)