Find Us On Social Media :

Balita Berusia 1,5 Tahun Korban Gempa Mamuju Meninggal Dunia, Diduga Akibat Kedinginan Saat di Lokasi Pengungsian

By Bella Ayu Kurnia Putri, Jumat, 5 Februari 2021 | 08:39 WIB

Ilustrasi Jenazah

Feriarso mengatakan, keponakannya itu meninggal di RSUD Regional Sulbar setelah menjalani perawatan selama 2 hari.

Feriarso menambahkan bahwa pada saat awal mengungsi, keadaan Fauzi masih sehat.

Namun, setelah seminggu mengungsi, balita berusia 1,5 tahun itu mulai sakit-sakitan dengan gejala panas dingin, batuk-batuk hingga sesak.

Baca Juga: Seorang Bapak di Mamuju Korbankan Dirinya untuk Lindungi Keluarga dari Runtuhan Bangunan, Anak Sulungnya Tewas

Tak hanya itu, Fauzi juga terus merasa kedinginan.

Setelah itu, karena tak kunjung membaik, dari lokasi pengungsian Fauzi kemudian dirujuk ke RSUD Regional Sulbar yang ada di Mamuju.

“Saat di rumah sakit, hari pertama sempat membaik tapi hari kedua kembali drop sampai mengembuskan napas terakhir," kata paman Fauzi.

Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsi saat dikonfirmasi mengatakan, memang ada balita yang merupakan pengungsi gempa dari Kecamatan Tappalang yang dirawat di RSUD Regional Sulbar.

Baca Juga: Dunia Pendidikan Indonesia Ikut Terkena Imbas dari Pandemi Covid-19, Nadiem Makarim Terbitkan Surat Edaran Peniadaan UN, Ujian Kesetaraan, dan Ujian Sekolah

Namun dia masih mencari tahu penyebab bayi itu meninggal dunia.

Tetapi dr. Indahwati mengatakan, bahwa Fauzi mengalami hipotermia dari tempat pengungsiannya yaitu Tappalang.

“Kami masih mencari datanya. Hipoterminya dari Tappalang. Kalau di rumah sakit tidak mungkin kedinginan karena di sini alat lengkap," paparnya.

(*)