Find Us On Social Media :

Tiga Jenis Investasi yang Cocok Buat Milenial Bergaji Minimalis, Apa Saja?

By Mia Della Vita, Selasa, 16 Maret 2021 | 14:13 WIB

Investasi emas digital disebut sebagai investasi aman yang dilakukan saat pandemi.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID- Investasi tidak selalu harus punya modal besar terlebih dahulu.

Asalkan konsisten menyisihkan uang dari penghasilan setiap bulannya, siapa pun bisa berinvestasi untuk masa depan.

Sekarang ini sudah banyak instrumen investasi yang tidak butuh modal besar.

Baca Juga: Intip Potret Ponakan Kembar Raffi Ahmad, Unggahan Syahnaz Sadiqah Luber Dibanjiri Komentar dari Netizen

Meski memiliki upah mininum regional atau UMR, Anda masih bisa terjun ke dunia investasi.

Menurut Agustina Fitria, Financial Planner OneShildt, orang bergaji UMR bisa menyisihkan sekitar 10 persen sampai 20 persen dari total pendapatan untuk tabungan dan investasi.

Namun, bila Anda mempunyai banyak tanggungan bisa menyisihkan sekitar 5 persen dari gaji.

Baca Juga: Jennifer Jill Tengah Jalani Rehabilitasi, Polisi Siap Limpahkan Berkas Perkara ke Kejaksaan

Mengutip Kontan.co.id, Selasa (16/3/2021), jumlah prosentasenya dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Meski prosentasenya kecil, uang Anda tetap cukup untuk berinvestasi.

Saat ini, ada beragam instrumen investasi yang semakin memudahkan pada investor bermodal kecil. Apa saja?

Baca Juga: Cuma Buat Kotor-kotoran di Proyek Pembangunan Rumah Baru, Nagita Slavina Kepergok Pakai Sandal Gucci Senilai Hampir Rp 7 Juta, Netizen: Pasukan Sendal Swallow Mundur

Investasi reksadana

Investasi reksadana belakangan begitu diminati para milenial yang masih dalam kategori investor pemula.

Pasalnya investasi reksadana tak butuh nominal besar, risikonya relatif lebih kecil dan proses pembelian juga semakin mudah.

Banyak produk reksadana bisa dibeli lewat online dengan harga mulai dari Rp 10.000 saja.

Baca Juga: Cuma Buat Kotor-kotoran di Proyek Pembangunan Rumah Baru, Nagita Slavina Kepergok Pakai Sandal Gucci Senilai Hampir Rp 7 Juta, Netizen: Pasukan Sendal Swallow Mundur

Mengutip Kompas.com, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang telah terkumpul tersebut, nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi atau MI ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Kendati uang yang diinvestasikan dipercayakan kepada MI, tak serta merta investor mempercayakan sepenuhnya duit mereka pada MI.

Baca Juga: Foto Anaknya Diposting, Nikita Mirzani Tolak Damai dengan Indra Tarigan

Reputasi MI sendiri sangat bergantung pada kinerja reksadana yang dikelolanya.

Kinerja produk reksadana ini bisa dilihat dari banyak hal, seperti histori alias pergerakan reksadana di masa lalu serta faktor-faktor lainnya.

Oleh karena itu, sebelum memilih produk reksadana, ada baiknya investor melakukan penilaian pada kinerja produk-produk reksadana yang sudah diincarnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Akan Menapaki Jenjang Rumah Tangga, Anang Hermansyah Justru Ingin Azriel Hermansyah Segera Menyusul sang Kakak : Nunggu Apa?

Tabungan emas

Daripada perhiasan, investasi emas batangan menjadi pilihan terbaik bagi investor yang menginginkan imbal dalam jangka panjang.

Meski harganya terbilang mahal, tak perlu khawatir. Soalnya, saat ini banyak lembaga keuangan seperti Pegadaian hingga e-commerce, menyediakan pembelian emas batangan dengan cara dicicil.

Selain lewat cicilan, emas juga bisa dimiliki dengan skema tabungan emas seperti di Pegadaian.

Baca Juga: Pernikahannya Membuat Baper Banyak Orang, Ustaz Syam Ungkap Dirinya Baru Bertemu dengan Sang Istri 4 Kali Termasuk di Hari Pernikahan: Ketemu ke-4 Udah Nikah

Investor menyetor uang mulai dari nominal Rp 5.000 saja sebagaimana menabung di bank.

Lalu setoran tabungan itu nanti akan langsung dikonversi dengan emas sesuai dengan harga emas saat itu juga.

Adapun keuntungan lain dari investasi emas adalah investor tak pusing dengan tempat penyimpanan.

Baca Juga: Saat Pertemuan Pertama Langsung Gelar Lamaran, Ustaz Syam Ceritakan Peran Penting Ustaz Maulana Kala Proses Pendekatan dengan Jihan Salsabila

Karena emas bisa diambil kapanpun juga sesuai dengan jumlah emas yang terkumpul dari akumulasi setoran tabungan.

Tabungan saham

Investasi saham kerap dikaitkan dengan modal besar dan tingkat kesulitan tinggi.

Hal tersebut membuat banyak orang akhirnya mengurungkan niat untuk berinvestasi saham.

Baca Juga: Sudah Kosongkan Waktu, Gisella Anastasia Akan Hadir di Persidangan Penyebar Video Seks 19 Detik?

Tapi sebenarnya, pemodal kecil dan pemula juga bisa berinvestasi saham lewat nabung saham.

Itu merupakan gerakan yang tengah dipromosikan PT Bursa Efek Indonesia.

Para pemodal kecil bisa membeli saham kecil-kecilan namun dilakukan secara rutin.

Baca Juga: Tidak Hanya Jago Ciptakan Lagu yang Ciamik di Telinga, Maia Estianty Ternyata Pentolan Gank di Sekolah yang Hobi Gelut

Cukup dengan mengalokasikan Rp 100.000 per bulan atau lebih, seseorang sudah bisa mengoleksi saham sejumlah emitan.

Untuk menabung saham, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendaftar ke perusahaan sekuritas atau broker agar bisa melakukan transaksi jual beli saham.

Setiap perusahaan sekuritas punya kebijakan masing-masing dalam penentuan minimun setoran awal.

Baca Juga: Terpaut Usia 10 Tahun, Inge Anugrah Ceritakan Awal Pertemuannya dengan Ari Wibowo di Negeri Kangguru : Dia Ngasih Kesaksian di Gereja Aku

Selain itu, perhatikan pula biaya atau fee transaksi jual beli yang ditetapkan broker.

Sesuaikan pilihan biaya dengan kebutuhan. Namun bagi investor pemula, ada baiknya untuk mencari sekuritas yang membebankan biaya paling murah dulu.

Dengan begitu, investor tetap bisa mengoleksi saham-saham yang harganya terjangkau kantong.

Bagi yang tertarik, semua prosedur pendaftaran hingga transaksi saham saat ini bisa dilakukan secara online.

 

(*)