Find Us On Social Media :

Putri Komedian Sule Ngaku Pernah Terjebak Toxic Relationship hingga Rela Berikan Apapun yang Dimiliki, Simak 7 Tanda Hubungan Tak Sehat yang Harus Segera Diakhiri Berikut!

By Devi Agustiana, Selasa, 20 April 2021 | 03:16 WIB

Putri Delina mengaku pernah terjebak dalam hubungan toxic relationship.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kisah kasih seorang remaja biasa digambarkan dengan masa-masa yang selalu indah.

Tapi itu tak berlaku bagi Putri Delia, anak perempuan komedian Sule.

Diwartakan Grid.ID (18/4/2021), ternyata adik Rizky Febian ini pernah menjadi budak cinta dengan pasangannya dahulu.

Baca Juga: Anak Komedian Sule Rela Berikan Harta dan Segalanya kepada Pacar Saking Bucinnya, Putri Delina Tahan Tangis Saat Akui Dulu Terjebak Toxic Relationship: Apapun yang Putri Punya Cuma Buat Dia!

Bahkan, kondisi tersebut membuat Putri Delina terjebak dalam hubungan tidak sehat alias toxic relationship.

Ia mengungkapkan hal tersebut dalam salah satu video YouTube Gritte Agatha.

Diceritakan, saat itu Putri Delina menjalani hubungan LDR atau long distance relationship, hingga ia tak menyadari bahwa hubungannya sudah menjadi toxic relationship.

Baca Juga: 4 Tanda si Dia Mulai Tertarik Padamu, Kenali dan Cobalah Perhatikan Gerak-geriknya Mulai dari Sekarang!

"Ternyata pas cerita ke orang terdekat, mereka bilang 'lah ini mah udah masuk toxic'," kata Putri Delina di depan Gritte Agatha.

Putri Delina juga menjelaskan dirinya dahulu rela memberikan apapun dan melakukan apapun demi sang kekasih.

"Putri lebih kayak, karena Putri terlalu bucin gitu kan, jadi apapun yang Putri punya, apapun yang Putri lakukan cuma buat dia." jelas Putri.

Baca Juga: Ini Perbedaan Cemburu yang Wajar dan Tidak Wajar dalam Sebuah Hubungan, Cek Kamu Kategori yang Mana!

"Sampai akhirnya di titik Putri pernah capek juga, tapi Putri nggak bisa lepas, gitu," tambahnya.

Hingga akhirnya, ia memberanikan diri untuk memilih mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih via telepon.

Garis antara hubungan yang sehat dan tidak sehat mungkin dapat dibedakan, tapi sulit dikendalikan.

Baca Juga: Bukan Kebiasaan Sepele, Ternyata Memasak Bersama Pasangan Punya Banyak Manfaat untuk Masa Depan Hubungan, Apa Saja?

Untuk itu, kamu perlu memahami apa saja ciri-ciri toxic relationship dan cara mengatasinya.

Grid.ID telah merangkum dari laman Insider, perhatikan 7 penjelasan berikut.

1. Kurangnya kepercayaan

Pasangan adalah seseorang untuk kamu andalkan.

Akan tetapi, tanpa adanya kepercayaan, itu tidak bisa terjadi.

"Ketika saya melihat orang-orang dalam hubungan yang sebagian besar sehat, ada rasa aman yang mereka miliki dalam stabilitas hubungan mereka," kata Jeni Woodfin, LMFT, seorang terapis di J. Woodfin Counseling di San Jose, California.

"Tanpa kepercayaan, dan bukan hanya kepercayaan bahwa pasangan mereka akan setia, tetapi kepercayaan bahwa pasangan mereka akan berperilaku untuk kepentingan terbaik dari kesepakatan hubungan, tidak akan ada rasa aman," lanjutnya.

Baca Juga: Tantri Kotak Mengaku Pernah Hampir Menyerah untuk Memperjuangkan Hubungan LDR dengan Arda Naff, Simak Tips Menjalani LDR Supaya Awet!

2. Komunikasi yang tidak bersahabat

Menurut Kamil Lewis, AMFT, seorang terapis seks dan hubungan di California Selatan, bentuk komunikasi yang tidak bersahabat seperti berteriak, menyebut nama atau frasa menyakitkan, melempar dan menghancurkan barang, hingga menggunakan tubuh untuk intimidasi atau pemaksaan fisik.

Komunikasi yang bermusuhan ini dapat menyebabkan ketegangan dan menciptakan ketidakpercayaan lebih lanjut di antara pasangan.

Baca Juga: Menjelang Pernikahan, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Konsultasikan Program Hamil Kembar, Kenali Posisi Bercinta yang Berpeluang Punya Bayi Kembar

3. Mengontrol perilaku

Pasangan tidak memiliki hak untuk mengontrol tindakan atau keyakinan.

Menurut Woodfin, salah satu perilaku pengendalian yang harus diwaspadai adalah mengancam kehilangan sesuatu, seperti stabilitas keuangan, waktu bersama anak, hingga persahabatan.

"Ancaman ini menimbulkan ketakutan pada banyak orang dan saya menemukan inilah alasan mengapa banyak orang tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat dan tidak bahagia bahkan ketika berharap hubungan tersebut berakhir," katanya.

Baca Juga: Viral Ghosting di Media Sosial, Ini 8 Alasan Mengapa si Dia Melakukannya, Nomor 5 Bikin Ngelus Dada!

4. Sering berbohong

Saat pasangan berbohong, itu menandakan bahwa mereka tidak menghormati kamu sebagai pasangan yang pantas mendapatkan kejujuran dan perhatian.

"Berbohong kepada pasangan Anda menunjukkan kesetiaan Anda pada diri sendiri, bukan hubungan," kata Woodfin.

Baca Juga: 8 Ciri Pasangan Lagi Bohong! Bisa Ganggu Rumah Tangga hingga Berujung Pisah

5. Hanya menerima, tidak memberi

Jika hubungan secara konsisten berkisar pada apa yang membuat pasangan bahagia dan mengabaikan kebutuhan sendiri, itu bisa menjadi tanda toksisitas.

"Mempertimbangkan pasangan Anda adalah satu hal, tetapi jika Anda sering mengatakan tidak kepada diri sendiri untuk mengatakan ya kepada mereka, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menetapkan beberapa batasan," kata Lewis.

Baca Juga: Resmi Jadi Istri dari Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Minta Didoakan Agar Cepat Dapat Momongan, Simak Posisi Bercinta yang Meningkatkan Peluang Hamil

6. Tak ada waktu untuk diri sendiri

Pikirkan tentang terakhir kali kamu melakukan sesuatu untuk diri sendiri.

Coba alihkan sebagian energi untuk menjaga diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pasangan.

Jika tanggapan mereka negatif, itu menandakan sifat beracun dalam hubungan tersebut.

Baca Juga: Banyak Kasus Perselingkuhan, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan saat Memergoki Pasangan Main Serong

7. Selalu membenarkan perilaku pasangan

Apakah sering mendapati kamu dipaksa untuk membela pasangan?

Meskipun mudah untuk berpendapat bahwa orang lain tak mengenalnya sepertimu, tapi perspektif luar dari seseorang yang kamu kenal baik (seperti teman atau anggota keluarga), mungkin dapat dengan jelas melihat pasangan dan karakteristik negatif yang sulit diakui diri sendiri.

Sebenarnya, sangat mungkin untuk memperbaiki toxic relationship dalam kasus tertentu dan ketika masing-masing pasangan berkomitmen untuk mencobanya.

Jika memungkinkan, bertemu dengan seorang konselor adalah langkah yang bagus untuk diambil.

(*)