Find Us On Social Media :

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan 100 Paket Bahan Kebutuhan Pokok kepada Komunitas Seniman Jegog di Jembrana Bali

By Grid, Sabtu, 3 Juli 2021 | 09:36 WIB

Bupati Jembrana Bali, I Nengah Tamba (kanan), bersama Ketua Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Regional Bali, Anak Agung Gede Rai Sahadewa (kiri), dalam acara penyerahan donasi di rumah dinas Bupati Jembrana, Kamis (24/6/2021).

Keberadaan Yayasan Seni Jegog Jembrana bertujuan mengangkat kesejahteraan seniman jegog di Jembrana, juga dalam upaya mempertahankan dan melestarikan seni khas Jembrana itu.

Seni tetabuhan jegog diperkirakan sudah berusia lebih dari seabad, bermula sebagai perayaan para petani ketika masa panen.

Perayaan kala panen dengan tetabuhan jegog itu juga berhubungan dengan tradisi makepung atau pacuan kerbau khas Jembrana.

Ketua FKD Kompas Gramedia Regional Bali Anak Agung Gede Rai Sahadewa mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, Yayasan DKK sudah menyalurkan bantuan bagi kelompok yang terdampak pandemi Covid-19 sejak 2019.

Komunitas seniman termasuk kelompok masyarakat yang juga mengalami kesulitan di masa pandemi Covid-19.

Melengkapi keterangan tersebut, Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan FKD Kompas Gramedia Regional Bali I Wayan Sukra menyatakan, bantuan juga disiapkan bagi komunitas seniman di beberapa daerah lain di Bali, seperti di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia).

DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.

Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.