Find Us On Social Media :

Kupas Tuntas Kandungan Air Kelapa yang Disebut Bisa Menyembuhkan Covid-19, Ternyata Karena Hal Ini!

By Devi Agustiana, Rabu, 14 Juli 2021 | 11:35 WIB

Sering disebut bermanfaat untuk penyembuhan Covid-19, ini penjelasan ahli tentang kaitan air kelapa dengan virus corona.

- Natrium: 11 persen (dari kebutuhan rata-rata natrium per hari)

- Kalsium: 6 persen (dari kebutuhan rata-rata kalsium per hari)

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Air Kelapa yang Luar Biasa, Mencegah Batu Ginjal hingga Menyehatkan Jantung!

Air kelapa dianggap mampu mencegah dampak buruk akibat infeksi Covid-19 dan mampu membantu pemulihan mereka yang sedang positif Covid-19.

Bahkan, dilansir Grid.ID dari Parapuan.co, sampai minggu pertama Juli 2021, penjualan buah kelapa dilaporkan meningkat.

Harganya pun ikut melonjak.

Nah, terkait manfaat kesehatan air kelapa, ada sebuah penelitian yang dilakukan Manisha DebMandal dari KPC Medical College and Hospital, Kolkata India dan Shyamapada Mandal dari Department of Zoology, Gurudas College Kolkata India.

Ternyata ditemukan bahwa air kelapa memang mempercepat penyerapan obat dan mempermudahnya mencapai tingkat konsentrasi dalam darah.

Semua itu berkat efek elektrolit yang dimiliki air kelapa.

Kemudian, dijelaskan dalam artikel Coconut (Cocos nucifera L.: Arecaceae): In health promotion and disease prevention, yang diterbitkan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, air kelapa memiliki kandungan asam amino bebas, L-arginine.

Kandungan tersebut bisa mengurangi radikal bebas dan kaya vitamin C.

Baca Juga: Nanti Malam Coba Minum Air Kelapa Sebelum Tidur, Rasakan Keajaiban Ini Pada Tubuh Saat Bangun Esok Hari

Akan tetapi, berkaitan dengan fenomena air kelapa yang dianggap mampu membantu pemulihan pasien Covid-19, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinis RS Pondok Indah menegaskan bahwa sampai sekarang belum ada bukti ilmiahnya.

Meskipun mungkin saja bisa meningkatkan imunitas dari kandungannya.

“Jadi jika dia merasa lebih baik, sebenarnya itu sesuatu yang bersifat subjektif dan kita harus melihatnya secara komprehensif, yang pertama kemungkinan memang orang ini sudah menjalankan pengobatan yang dianjurkan.”

"Tidak selalu pengobatan itu bersifat spesifik terhadap Covid-19, tetapi mungkin diberikan juga obat-obatan yang sifatnya suportif oleh dokter. Kemudian yang kedua, mereka sudah menjalani diet seimbang yang sifatnya memang mendukung penyembuhan,” kata dokter Juwalita.