Find Us On Social Media :

Puan Maharani Jadi Pembaca Teks Proklamasi di HUT ke-76 RI, Begini Makna Pakaian Adat yang Dipakai sang Ketua DPR

By Bella Ayu Kurnia Putri, Rabu, 18 Agustus 2021 | 11:23 WIB

Ketua DPR Puan Maharani saat membacakan teks proklamasi dalam Upacara HUT ke-76 RI di Istana Merdeka, Selasa (17/8/2021).

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Tahun 2021, masyarakat Indonesia menyambut HUT ke-76 RI.

Namun karena pandemi Covid-19, upacara HUT ke-76 RI ini harus berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

Meski begitu, upacara HUT ke-76 RI ini tetap berlangsung dengan penuh khidmat.

Melansir dari Kompas.com, pembacaan teks proklamasi pada saat upacara Hari Kemerdekaan ini dilakukan oleh Ketua DPR RI yakni Puan Maharani.

Bagi Puan Maharani, tugas membacakan teks Proklamasi ini mempunyai makna mendalam.

Apalagi, kakek Puan Maharani, Presiden Soekarno, adalah sosok yang juga membacakan teks Proklamasi saat menyatakan Kemerdekaan Indonesia.

"Tugas ini dipercayakan kepada saya kan terkait posisi saya selaku Ketua DPR RI," kata Puan dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Pantas Sanggup Persunting Anak Mantan Presiden yang Kini Jadi Ketua DPR RI, Inilah Sosok Suami Puan Maharani yang Jarang Terekspos, Profesinya Tak Kalah Mentereng Ketimbang sang Istri

"Namun saya termasuk orang yang tidak percaya begitu saja akan sebuah kebetulan belaka, bahwa kakek saya saat itu yang didaulat membacakan teks proklamasi dan 76 tahun kemudian cucu perempuannya yang didaulat untuk membacakan teks yang sama," imbuhnya.

Selanjutnya mengutip dari Tribunnews.com, Puan Maharani hadir pada saat upacara HUT ke-76 RI dengan menggunakan pakaian adat yang didominasi oleh warna krem, merah, dan emas.

Ternyata pakaian adat yang dipakai oleh Puan Maharani adalah pakaian tradisional yang bernama Bundo Kanduang.

Pakaian adat Bundo Kanduang berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumatra Barat.

Selain itu, pakaian adat ini biasanya juga dikenal dengan sebutan Limpapeh Rumah Nan Gadang.

Busana ini ternyata biasanya dipakai oleh wanita Minang di Minangkabau, Sumatra Barat.

Pakaian tradisional ini biasanya dipakai oleh wanita yang sudah dewasa atau sudah menikah pada saat acara adat seperti pernikahan atau pengangkatan Datuak.

Baca Juga: Dinilai Tak Peka dan Berempati, Baliho Puan Maharani yang Menjamur di Berbagai Daerah Mendapat Sorotan Keras, Begini Tanggapan Politikus Senior PDIP!

Makna dari busana ini sendiri adalah sebagai simbol sebagai pentingnya seorang ibu untuk sebuah keluarga.

 

(*)