Find Us On Social Media :

Pasukan Buzzer: Siapa Pun Bisa Menjadi Siapa Pun di Internet

By Grid, Minggu, 30 Januari 2022 | 13:15 WIB

Pasukan Buzzer karya Chang Kang-Myoung.

Grid.ID - Jika bukan karena membaca ringkasan di sampul belakang buku dan memergoki tulisan “Novel” yang tertera di sudut kanan bawah buku, saya hampir mengira Pasukan Buzzer karya Chang Kang-Myoung (judul asli: 댓글부대 Daetgeulbudae) adalah buku nonfiksi.

Rasanya prasangka ini tidak berlebihan.

Buzzer adalah istilah yang sejak beberapa tahun belakangan ini semakin marak diperbincangkan sangat dekat dengan hal-hal yang berbau kampanye.

Pilpres, pilgub, pilkada, kebijakan-kebijakan publik kontroversial, peluncuran produk baru, entah apa lagi. Bahkan sebagai pengguna media sosial yang lumayan aktif, tidak jarang cuitan saya di Twitter yang mengandung kata kunci tertentu mendadak disambar seenaknya oleh akun-akun bot yang menimpali dengan makian atau kalimat-kalimat pembelaan berlebihan.

Pokoknya menyebalkan. Begitu tahu bahwa Pasukan Buzzer merupakan novel, saya langsung punya firasat yang mengatakan buku ini bukan sesuatu yang bisa saya baca sebagai hiburan semata. Bukan cerita haha-hehe.

Dua ratus delapan puluh sekian halaman kemudian, insting saya terbukti benar. (Memang) Bukan bacaan ringan.

Pasukan Buzzer menyoroti Tim Aleph, perusahaan pemasaran online yang menawarkan jasa promosi, baik produk hingga perusahaan.

Tim Aleph digawangi oleh Sam-goong yang jago bersiasat sekaligus pakar fafifuwasweswos, Chatatkat yang luwes merangkai kata, dan 01810, yang hingga akhir kisah tak pernah diungkap nama sebenarnya, sebagai ahli komputer.

Proyek-proyek manipulasi opini yang mereka bertiga tangani selama ini bisa terbilang berjalan mulus, sehingga boleh dikatakan tampaknya ketiganya cukup berbesar kepala.

Percaya diri bisa melakukan apa saja.

Tatkala sebuah tawaran pekerjaan yang tidak lazim muncul di hadapan mereka, yakni menghancurkan situs Kafe Jumda dalam rentang waktu satu bulan dengan imbalan sembilan puluh juta won, Tim Aleph pun mengiakan.

Meski Chatatkat dan 01810 sempat bimbang, tanpa dinyana, proyek Kafe Jumda ini menjerumuskan Tim Aleph dalam suatu permainan yang lebih besar, yang entah apakah ketiganya berhasil keluar dari sana. Hidup-hidup, tentunya.