Find Us On Social Media :

Pasukan Buzzer: Siapa Pun Bisa Menjadi Siapa Pun di Internet

By Grid, Minggu, 30 Januari 2022 | 13:15 WIB

Pasukan Buzzer karya Chang Kang-Myoung.

Satu hal yang paling awal mencuri perhatian saya ketika membuka Pasukan Buzzer adalah judul- judul tiap bab yang tertera dalam Daftar Isi.

Novel ini tampak menganggap serius dirinya sendiri.

Penulisnya sengaja mengutip kata-kata Joseph Goebbels yang beredar di internet, walau kemudian disertai penafian bahwa tidak bisa dipastikan apakah Goebbels benar-benar pernah mengucapkan hal-hal yang dikutip tersebut.

Di titik ini, alis saya sudah terangkat. Hmm. Menarik.

Jajaran judul bab pada novel Pasukan Buzzer yang sungguh lain dari yang lain

Cerita disajikan dalam bentuk kombinasi narasi dan transkrip rekaman wawancara yang alurnya maju-mundur.

Agak membingungkan, terus terang. Butuh konsentrasi khusus agar tidak tersesat di tengah-tengah membaca.

Komposisi tiap bab tergolong formulaik: transkrip rekaman, foya-foya, seks atau aktivitas sejenis, paparan kegiatan manipulasi opini. Ulangi.

Ketika progres membaca saya mencapai sekitar 50%, benak saya mulai mempertanyakan apakah skena seperti ini memang identik dengan dunia seks?

Ataukah penulisnya, Chang Kang-Myoung, hanya ingin memasukkan detil-detil adegan perlendiran yang tidak berkaitan dengan pokok permasalahan agar tulisannya terdengar dewasa, maskulin, dan gagah?

Atau barangkali ingin mengekspos betapa misoginisnya pria-pria Korea Selatan kepada dunia? Kira-kira yang mana nih?

Secara umum, Pasukan Buzzer adalah suatu cerita yang digerakkan oleh plot. Bukan tokoh-tokohnya.