Find Us On Social Media :

7 Orang Keluarganya Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bukit Bego Imogiri, Mulyadi Ceritakan Nestapa Liburan Berujung Maut

By None, Rabu, 9 Februari 2022 | 06:40 WIB

Mulyadi ceritakan nasib keluarganya yang jadi korban kecelakaan maut bus pariwisata di Bukit Bego Imogiri.

Grid.ID - Liburan berakhir duka dialami korban kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Imogiri, Yogyakarta.

Mulyadi merupakan anggota keluarga dari korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut bus Pariwisata di Bukit Bego Imogiri.

Duka Mulyadi jelas terlihat lantaran 7 orang anggota keluarganya tewas dalam insiden kecelakaan bus Pariwisata di Bukit Bego Imogiri tersebut.

Seperti diketahui, rombongan wisatawan yang hendak berlibur menggunakan bus pariwisata malah menjadi korban kecelakaan maut di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, pada Minggu (6/2/2022).

14 orang meninggal dunia termasuk sang sopir bus.

Bus bernomor polisi Pelat Nomor AD 1507 EK dengan kode bus Pariwisata GA Trans 02 terlibat kecelakaan tunggal hingga menabrak tebingan.

Para korban saat ini sudah dibawa ke kampung halamannya masing-masing untuk dimakamkan.

Mulayadi, yang merupakan rombongan dalam perjalanan wisata itu tak menyangka bakal kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Tujuh orang keluarga Mulyadi wafat dalam insiden mengerikan itu.

Baca Juga: Selamat dalam Kecelakaan di Imogiri Meski Sempat Terlempar dari Bus, Pria Ini Ungkap Pembicaraan Sopir dan Kernet Sebelum Menghantam Tebing, Akui Bikin Khawatir

"Semua itu kehendak Allah. Yang meninggal ibu saya, kakak saya dan istrinya, cucu kakak saya, yang lain adik istri saya dan suaminya, yang satu pamannya," terang warga Kedungrejo, Sukoharjo.

Menurut Mulyadi, mereka pergi berombongan menggunakan 2 bus dan kendaraan pribadi.

Saat itu, Mulyadi berada di bus pertama, sementara korban berada di bus kedua.

"Beda kendaraan. Itu bus nomor 2. Kita ada dua bus dan 3 mobil. Itu perjalanan dari Breksi ke Becici dan langsung ke Parangtritis," ujarnya saat ditemui di RS Panembahan Senopati (RSPS).

Mulyadi menyatakan bahwa sebenarnya rombongan piknik dari konveksi tersebut ingin putar balik saat mau menuju ke Parangtritis.

Namun, ia menyatakan bahwa sopir memilih jalur yang cepat sehingga melintasi rute yang banyak tanjakan dan turunan.

Mulyadi sendiri tidak mengetahui bus yang membawa anggota keluarganya mengalami kecelakaan.

Pasalnya jarak antar busnya terpaut cukup jauh.

Mulyadi menuturkan bahwa kegiatan hari itu adalah piknik bersama karyawan konveksi yang dijalankan keluarga besarnya.

Baca Juga: Suara Jerit dan Tangis Bersahutan, Saksi Kecelakaan Maut Bus Imogiri Yogyakarta Ceritakan Detik-detik Tragedi Memilukan: Saya Tidak Kuat Melihat

Setidaknya ada 100 orang lebih yang turut dalam kegiatan hari itu, yang terdiri dari karyawan dan keluarga dari karyawan.

"Ini kan mau dolan bareng. Karena Pandemi Covid-19 ini sudah 2 tahun tidak ada liburan. Yang punya konveksi adik saya, saya yang menjalankan. Ini dalam rangka liburan dengan mengajak keluarga," jelasnya.

Adapun ke-13 korban meninggal telah diberangkatkan ke Sukoharjo pada Minggu malam sekitar pukul 23.15 WIB.

Rombongan ambulans berangkat dari RSPS dan dilepas oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Kronologi

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryanta mengatakan, korban kecelakaan dibawa menuju tiga rumah sakit, yakni RS Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah, dan RS PKU Bantul.

Dugaan sementara, penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan supir bus tidak mengasasi medan jalan.

Informasi yang dihimpun, data penumpang beserta kru bus ada sebanyak 42 orang.

Bus tersebut datang dari Solo dan dalam acara pariwisata ke sejumlah tempat di Yogyakarta.

Rombongan bus baru saja berwisata dari Hutan Mangunan dan hendak melanjutkan wisata ke Pantai Parangtritis.

Baca Juga: 'Ada yang Terlempar Keluar Penumpangnya', Tak Sengaja Berada di Lokasi Kejadian, Beginilah Kisah Saksi Mata Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Imogiri Bantul

Namun saat dalam perjalanan bus justru oleng dan mengalami kecelakaan.

"Dugaan tidak menguasai medan, untuk rem kami pastikan fungsi atau tidak nantinya, apakah rem kurang maksimal kami juga perlu melakukan penyelidikan," terang Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryanta.

Menurut keterangannya, bus sudah oleng dari arah Timur atau obyek wisata Taman Mangunan.

"Karena mau menghindari kendaraan di bawah dia membanting ke kanan," ujarnya.

Polisi sudah mengambil sejumlah komponen bus untuk dilakukan diidentifikasi.

"Spedometer diambil, kecepatan sekitar 40 km. Kami amankan untuk melihat kecepatannya. Komponen yang lain belum kami ambil karena tidak bisa," terang dia.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Liburan Berujung Maut, Cerita Mulyadi Kehilangan 7 Keluarganya saat Kecelakaan Bus di Bukit Bego (*)