Find Us On Social Media :

Cek Perkembangannya, Pastikan Anak Punya Tinggi Badan Ideal Sesuai Umur

By Fathia Yasmine, Jumat, 20 Mei 2022 | 17:08 WIB

Ilustrasi pertumbuhan badan anak.

Grid.ID – Pada masa pertumbuhan, memperhatikan tahapan perkembangan anak penting untuk dilakukan para ibu. Adapun tahapan perkembangan anak paling mudah dipantau dari pertumbuhan fisiknya.  Tahapan perkembangan anak memainkan peran besar dalam masa pertumbuhan. 

Mengetahui tahapan ini dapat membantu ibu dalam memantau perkembangan anak, Untuk memantau pertumbuhan fisik anak, para ibu dapat memastikan apakah anak sudah mencapai berat dan tinggi badan ideal sesuai umurnya.

Dengan begitu, ibu bisa mendeteksi risiko gagal tumbuh atau yang dalam bahasa kedokteran disebut growth faltering pada anak.  

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memantau tahapan perkembangan anak juga bertujuan untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh atau dikenal atau dalam istilah kedokteran disebut dengan growth faltering.

Kondisi ini biasanya dapat mulai terlihat sejak usia bayi hingga lima tahun.  Pada bayi, kondisi ini ditandai dengan lambatnya kenaikan berat badan selama dua sampai tiga bulan berturut-turut. 

Sementara pada anak dengan usia lebih dari satu tahun, growth faltering umumnya ditandai dengan tubuh yang lebih pendek atau kurus dibanding teman seusianya. 

Baca Juga: 4 Nutrisi Penting untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Apabila dibiarkan lebih lanjut, growth faltering bisa menghambat perkembangan kognitif anak sekaligus perkembangan otak.

WHO menyebut, anak dengan kondisi ini juga berpotensi mengalami keterlambatan perkembangan emosional, rentan sakit, hingga mengalami kekurangan berat badan (underweight) dan tinggi badan (stunting) di masa depan.

Rumus tinggi dan berat badan ideal sesuai umur

Secara garis besar, WHO menyatakan bahwa perkembangan anak bisa dilihat dari perkembangan berat badan, dan tinggi badan ideal sesuai umur.  Untuk berat badan, ibu bisa menghitung berat badan ideal anak menggunakan rumus perhitungan berat badan dari WHO.

Pada anak berusia di bawah 12 bulan, gunakan rumus berat badan ideal anak = (umur dalam hitungan bulan + 9) ÷ 2. Pada anak 1-5 tahun, gunakan rumus berat badan ideal anak = 2 x (umur dalam tahun + 5). Sedangkan untuk anak 5-14 tahun, berat badan ideal anak = 4 x umur dalam tahun.

Untuk memantau perkembangan anak lewat tinggi badan dan berat badan ideal sesuai umur, ibu bisa menggunakan fitur Growthpedia Calculator dari Pediasure. Fitur ini bisa dilakukan sejak anak berusia satu tahun hingga 10 tahun.

Lewat Growthpedia Calculator, ibu dapat mengetahui apakah pertumbuhan anak sudah optimal atau belum. Selain itu, ibu juga bisa melihat riwayat pengukuran sebagai pembanding tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Benarkah Susu Bisa Memicu Tantrum pada Anak-anak? Ini Penjelasannya

Tiga langkah untuk pastikan pertumbuhan optimal

Selain memantau berat badan ideal anak melalui perhitungan manual, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan agar ibu menerapkan empat metode pendampingan. Berikut penjelasannya.

1. Pola asuh

Mengingat anak masih belum mampu merawat dirinya sendiri, pola asuh yang bisa ibu lakukan salah satunya dengan memberi perhatian pada anak, memperkenalkan makanan bergizi sesuai usia, hingga rutin memeriksakan dan memantau perkembangan anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

2. Kebiasaan hidup sehat

Bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan dengan infeksi penyakit. Masih dilansir dari Kemenkes, growth faltering juga bisa diperparah apabila anak terkena penyakit tertentu.

Untuk itu, sumber tersebut menyarankan agar ibu rutin melakukan hidup sehat,seperti rutin mencuci tangan, membersihkan area rumah, hingga kebersihan pakaian anak.

Kemudian, sediakan pula akses air bersih untuk minum dan mandi anak. Dengan demikian, risiko anak terjangkit penyakit akibat rendahnya higienitas rendah pun bisa dicegah.

Baca Juga: Penuh Nutrisi, 6 Makanan ini Bisa Bantu Meningkatkan Tinggi Badan Anak

3. Perbanyak aktivitas fisik

Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak, mulai dari mengurangi riisko obesitas, membantu pertumbuhan tulang, hingga mencegah growth faltering.

Aktivitas fisik yang dilakukan sejak dini juga akan membentuk anak menjadi seorang dewasa dengan gaya hidup aktif.

Ada banyak cara yang bisa ibu lakukan untuk mendorong aktivitas fisik anak. Untuk anak di atas satu tahun, ibu bisa mengajak anak untuk berlari bersama, melompat-lompat, hingga belajar bermain bola dengan metode lempar tangkap.

4. Perbaiki pola makan

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah growth faltering adalah dengan memperbaiki pola dan kualitas makan anak. Menukil dari laman Pediasure, hal tersebut bisa dilakukan dengan menetapkan waktu makan, mengurangi pemaksaan makan, hingga melakukan makan bersama.

Untuk anak usia bayi, menetapkan waktu makan bisa dilakukan ibu setiap beberapa jam sekali. Sementara pada anak di atas satu tahun, ibu bisa memberikan jam makan pada anak agar anak makan tepat waktu.

Baca Juga: Pentingnya Protein Hewani dan Asam Amino Esensial untuk Cegah Stunting, Orang Tua Milenial Perlu Tahu

Agar kegiatan makan tetap menyenangkan, ibu bisa mengkreasikan berbagai makanan bergizi dengan tampilan yang menarik.

Bisa juga dengan menggunakan metode “Isi Piringku”, yakni dengan mengisi piring dengan 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya dengan karbohidrat dan protein nabati atau hewani.

Kemudian, biarkan anak menyantap makanan dengan gayanya sendiri. Hal ini bisa dilakukan sebagai cara mengatasi anak susah makan, sehingga nutrisinya tetap terpenuhi.

Namun, apabila anak cenderung sulit makan, ibu bisa mengajak anak makan bersama agar ia termotivasi menghabiskan makanannya.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, ibu juga bisa memberikan nutrisi pendamping dengan formula tinggi protein. Salah satunya melalui Pediasure dengan rasa baru, Classic Milky.

Baca Juga: Manfaat Mengajarkan Kebaikan Hati Pada Anak Zaman Sekarang, Bikin si Kecil Lebih Bahagia loh!

Sebagai informasi, Pediasure rasa Classic Milky memiliki tiga sumber bahan protein. Formula ini dilengkapi dengan kandungan kalsium tinggi, 14 vitamin, dan 10 mineral, termasuk vitamin K2 dan arginin.

Pediasure rasa Classic Milky juga memiliki kandungan prebiotik FOS dan lacidophilus untuk menjaga daya tubuh anak dari serangan berbagai penyakit. Ditambah lagi dengan adanya kandungan AA dan DHA yang penting dalam perkembangan tubuh anak.

Pediasure rasa Classic Milky dapat dikonsumsi dua kali sehari oleh anak dari usia satu hingga 10 tahun.

Agar kesehatan dan tumbuh kembangnya terjaga, formula pertumbuhan anak ini juga bebas dari gula atau 0 gram (gr) sukrosa. Meski begitu, ibu tidak perlu khawatir dengan kualitas rasanya, sebab rasa Classic Milky tetap memiliki tekstur yang creamy dengan rasa yang lezat.

Untuk konsumsi harian, Pediasure rasa Classic Milky tersedia dalam tiga ukuran, yakni 200 gr, 400 gr, dan 850 gr. Tersedia pula rasa lain yang tak kalah lezat seperti vanilla, madu, dan cokelat.

Untuk mengetahui informasi kandungan lengkap dan harga Pediasure, kunjungi website PediaSure di sini. Kunjungi juga laman Growthpedia Calculator di sini.